Kotim  

Kabupaten Kotawaringin Timur Sukses Mengatasi Inflasi di Bawah Rata-rata Nasional

Sampit, fajarharapan.id – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berhasil mengatasi masalah inflasi dengan baik, dan saat ini tingkat inflasi di wilayah tersebut telah berada di bawah rata-rata nasional.

Sekretaris Daerah Kotim, Fajrurrahman, baru-baru ini mengungkapkan bahwa Bupati Kotim diundang ke istana oleh Presiden Joko Widodo sebagai pengakuan terhadap upaya penanganan inflasi.

Awalnya, tingkat inflasi di Kotim cukup tinggi, terutama sejak akhir tahun 2022 hingga awal tahun 2023, bahkan masuk dalam kategori tertinggi di Indonesia. Namun, pertengahan tahun 2023, tingkat inflasi mulai menurun secara bertahap hingga berada di bawah rata-rata nasional.

“Dengan kerja keras bersama dan upaya kolaboratif, kami berhasil menurunkan tingkat inflasi di bawah rata-rata nasional. Inilah yang mendorong Bupati Kotim diundang secara resmi ke Istana Merdeka,” ungkapnya.

Baca Juga  Porprov Kalteng XII, Kotawaringin Timur Dipastikan Juara Umum

Sementara itu, menurut data dari Badan Pusat Statistik Sampit per 1 September 2023, gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit mengalami deflasi sebesar 0,20 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,28.

Penurunan inflasi ini disebabkan oleh penurunan indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,53 persen, kelompok transportasi sebesar 0,48 persen, serta kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,06 persen.

Untuk tingkat inflasi tahun kalender Agustus 2023 terhadap Desember 2022, gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit mencatatkan sebesar 1,42 persen, sementara tingkat inflasi tahun ke tahun, yaitu Agustus 2023 terhadap Agustus 2022, sebesar 2,99 persen.

Baca Juga  Kabupaten Kotim Fokus Bangun Pustu Baru

Beberapa komoditas yang memberikan kontribusi positif terhadap inflasi di Agustus 2023 antara lain bayam, cabai rawit, bawang putih, rokok kretek filter, obat dengan resep, bahan bakar rumah tangga, sekolah menengah pertama, emas perhiasan, solar, dan rokok putih.

Sementara itu, komoditas yang memberikan kontribusi negatif terhadap inflasi di Agustus 2023 antara lain daging ayam ras, angkutan udara, bawang merah, beras, ikan saluang, tomat, ikan gabus, ikan baung, udang basah, dan ketimun. (Audy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *