Kapal Terdampar di Pariaman, Pemerintah Tempatkan Eks KRI Teluk Bone 511 dalam Kanal Baru

Teluk Bone
Ekskavator terlihat sedang membangun kanal sebagai tempat sadar eks KRI Teluk Bone 511 yang sebelumnya terseret ombak dari tengah laut akibat cuaca buruk yang terjadi pada Minggu (31/3).

Pariaman – Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat, memulai konstruksi kanal di Pantai Talao Pauh sebagai tempat berteduh sementara bagi Eks KRI Teluk Bone 511. Kapal tersebut sebelumnya terdampar akibat terbawa ombak beberapa ratus meter dari laut ke tepi pantai.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Umum Setdako Pariaman, Yaminurizal, menyatakan bahwa proses pembuatan kanal telah dimulai dengan dua ekskavator yang mulai beroperasi sejak hari sebelumnya.

Eks KRI Teluk Bone 511, yang direncanakan sebagai bagian dari pembangunan masjid terapung dan museum wisata, terdampar karena kondisi alam dan kendala anggaran. Untuk sementara, kapal tersebut harus ditempatkan di perairan sekitar Pariaman.

Baca Juga  Penjualan Mobil Hybrid Tetap Stabil Meski Tanpa Insentif Pemerintah

Setelah terjadinya kejadian pada tanggal 31 Maret di mana eks KRI Teluk Bone 511 terseret ombak ke pantai Pariaman, otoritas setempat bersama dengan Lantamal II Padang dan pemangku kepentingan lainnya sepakat untuk membangun kanal sebagai tempat sementara bagi kapal tersebut.

Tujuan utama dari pembangunan kanal adalah untuk mengamankan kapal dan mencegah terjadinya bencana lebih lanjut terhadap orang, alam, dan infrastruktur di sekitarnya. Proses penyeretan kapal ke dalam kanal direncanakan akan dimulai pada saat pasang laut tinggi yang diharapkan terjadi pada 10 April mendatang.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Pariaman menunda rencana penggunaan Eks KRI Teluk Bone 511 untuk tujuan pariwisata karena terkendala masalah anggaran yang tidak termasuk dalam APBD 2024.

Baca Juga  Sri Mulyani Paparkan Pencapaian Pemerintah dalam LKPP 2023 di DPR RI

Penjabat Wali Kota Pariaman, Roberia, menyampaikan bahwa meskipun niat baik untuk mengembangkan pariwisata telah ada sejak kepemimpinan sebelumnya, namun keterbatasan anggaran menjadi hambatan yang harus diatasi.(des)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *