Jakarta – Perusahaan pengembang dan manajemen properti butik yang berbasis di Bali, OXO Group Indonesia, berhasil menjual habis seluruh unit OXO The Residences hanya dalam satu hari.
Founder dan CEO OXO Group Indonesia, Johannes Weissenbaeck, menyatakan kebanggaannya atas pencapaian ini. Menurutnya, proyek hunian mewah yang berkolaborasi dengan Alexis Dornier ini merupakan manifestasi dari prinsip-prinsip dasar OXO Group yang mengedepankan kebebasan, baik dari segi finansial maupun pengalaman hidup.
“Ini adalah pencapaian yang luar biasa. Sebuah tonggak sejarah, tidak hanya untuk OXO Group Indonesia, tetapi juga dalam industri properti mewah di Bali,” ujar Johannes Weissenbaeck pada Senin (10/6/2024). Meskipun sempat turun hujan deras sebelum acara Grand Launching dimulai, minat calon pembeli untuk hadir dan memilih unit impian mereka tidak berkurang.
Keberhasilan OXO The Residences tidak terlepas dari dukungan dan kolaborasi semua pihak yang terlibat dalam persiapan produk ini sejak awal. Proyek ini digadang sebagai “Game Changer” di Bali.
“Keberhasilan ini juga semakin mengukuhkan posisi Bali sebagai salah satu destinasi pilihan bagi kalangan kaya sebagai rumah kedua,” tambah Johannes.
OXO The Residences terjual habis dalam waktu kurang dari satu hari. Sebanyak 40 unit terjual dengan harga berkisar antara Rp8 miliar hingga Rp16 miliar per unit, dengan luas bangunan mulai dari 193 meter persegi hingga 293 meter persegi dan luas tanah mulai dari 300 meter persegi hingga 643 meter persegi.
OXO The Residences pertama kali diperkenalkan kepada publik pada 8 Mei 2024 di Nuanu City. Dengan jumlah undangan mencapai 400 orang—gabungan calon pembeli domestik dan internasional—acara peluncuran ini menjadi salah satu acara terbesar untuk produk properti Neo Luxury di Bali.
CEO Investera Australia, Prisca Edwards, yang ditunjuk OXO Group Indonesia untuk memimpin divisi penjualan dan pemasaran proyek OXO The Residences, mengungkapkan bahwa banyak konsumen lebih memilih unit dengan 3 dan 4 kamar tidur.
“Seperti yang telah diprediksi sebelumnya, unit vila dengan 3 atau 4 kamar tidur menjadi favorit. Para investor lebih memilih unit dengan tiga kamar tidur, sementara konsumen (end user) lebih memilih unit dengan empat kamar tidur,” jelas Prisca Edwards.
Menurut Prisca, layanan manajemen properti yang dimiliki oleh OXO Group Indonesia menjadi daya tarik bagi para investor. Sejak tahun 2021, ekonomi Bali tumbuh signifikan dengan tingkat okupansi rata-rata mencapai 75%, membuat investasi properti di Bali sangat menarik.
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali mencatat jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Bali pada Februari 2024 mencapai 454.801 kunjungan, naik 8,28% dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 420.037 kunjungan.
Pada pertengahan Maret 2024, Bali dinobatkan sebagai “The Best Island” dalam DestinAsian Readers’ Choice Awards. Penghargaan ini diberikan berdasarkan pilihan pembaca setia DestinAsian, majalah traveling internasional yang beredar di Asia Pasifik seperti Singapura, Thailand, Hong Kong, Malaysia, dan Australia.
Prisca menambahkan, hal ini menunjukkan bahwa Bali masih menjadi tujuan utama wisatawan mancanegara. “Selain itu, kawasan pariwisata di Bali kini telah berkembang ke arah barat dan utara, termasuk Seseh, Kedungu, Cemagi, dan Tabanan, sehingga potensi perkembangan masih sangat besar,” tambah Prisca Edwards.(BY)