Jakarta – Bank Indonesia (BI) Kepulauan Riau memberikan klarifikasi terkait tuduhan penolakan pegawai BI terhadap warga yang ingin menukarkan uang logam.
Pelaksana harian (Plh) Kepala Perwakilan BI Kepulauan Riau, Husni Naparin, di Batam pada Jumat, menjelaskan bahwa penolakan tersebut bukan merupakan kebijakan dari BI. Menurutnya, petugas hanya memberikan penjelasan tentang prosedur penukaran uang logam.
Ia menambahkan bahwa petugas BI tidak pernah menginstruksikan masyarakat untuk membuang uang logam, dan prosedur penukaran uang logam sudah dijelaskan melalui aplikasi BI.
“Kami berkomitmen untuk menyediakan uang pecahan bagi masyarakat. Penukaran uang logam bisa dilakukan di kantor BI pada hari Senin dan Kamis, sementara warga tersebut datang pada hari Rabu,” ujar Husni, seperti dikutip Antara, Sabtu (14/12/2024).
Husni juga menyampaikan bahwa masyarakat bisa melakukan pemesanan penukaran uang logam melalui kas keliling, daftar lewat aplikasi PINTAR, atau metode pemesanan lainnya yang diumumkan oleh BI.
“Informasi mengenai jadwal, lokasi, dan metode pemesanan penukaran uang kas keliling BI bisa diakses melalui aplikasi PINTAR, atau menghubungi kontak center BI di [email protected] dan/atau kantor perwakilan BI terdekat,” ujarnya.
Sebelumnya, sebuah video yang menunjukkan seorang pria marah kepada pegawai yang diduga dari Bank Indonesia viral di media sosial. Dalam video yang diunggah oleh akun Yusril_Koto, pria tersebut terlihat kecewa setelah ditolak saat ingin menukarkan uang logam seberat 8 kilogram.
Dalam rekaman itu, pria tersebut mengklaim bahwa seorang pegawai BI menyuruhnya untuk membuang uang logam yang masih sah untuk ditukarkan. Insiden tersebut diduga terjadi di depan kantor BI Kepulauan Riau, di mana pria itu berteriak kepada sekuriti dan pegawai BI yang menemuinya.
Seorang petugas berbaju kemeja hitam kemudian mendekati pria tersebut dan menjelaskan bahwa hanya uang logam yang rusak yang dapat ditukarkan. Namun, pria itu tetap merasa tidak puas dan menyarankan agar informasi diberikan dengan cara yang lebih baik.
“Seharusnya beri informasi yang baik, pak, jangan suruh buang,” kata pria tersebut.(BY)