Dharmasraya, fajarharapan.id – Harapan masyarakat Jorong Lubuk Labu, Nagari Banai, Kecamatan IX Koto, Kabupaten Dharmasraya, untuk menikmati pemerataan pembangunan masih jauh dari kenyataan. Sebanyak 83 Kepala Keluarga (KK) di wilayah ini hidup dalam keterbatasan akses dan infrastruktur yang tak kunjung membaik, meski kepemimpinan daerah telah beberapa kali berganti.
Janji pembangunan daerah pinggiran, yang menjadi salah satu visi Bupati Sutan Riska, hingga kini belum terasa manfaatnya di Jorong Lubuk Labu. Warga merasa terabaikan dan seolah menjadi bagian yang terlupakan dalam prioritas pembangunan.
“Kami sudah bosan dengan janji yang tak pernah ditepati. Setiap pemimpin baru datang membawa harapan, tapi kenyataannya tetap saja begini,” keluh Ahmad (55), tokoh masyarakat setempat, Kamis (2/1/2025).
Untuk sekadar mencapai pusat kecamatan, warga harus berjuang melewati jalan berlumpur yang sulit dilalui, terutama saat musim hujan. Kondisi ini tak hanya menghambat aktivitas ekonomi, tetapi juga menyulitkan akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan.
Wali Nagari Banai, Irmandes, mengaku telah berkali-kali mengajukan permohonan pembangunan infrastruktur kepada pemerintah kabupaten. “Kami sudah berusaha maksimal mengajukan proposal, tapi sampai sekarang belum ada realisasi. Semua masih sama seperti dulu,” ujarnya pasrah.
Beberapa ruas jalan di Jorong Lubuk Labu bahkan belum pernah tersentuh pembangunan sama sekali. Situasi ini mencerminkan adanya ketimpangan pembangunan di Kabupaten Dharmasraya, yang bertolak belakang dengan janji pemerataan infrastruktur.
Masyarakat Jorong Lubuk Labu berharap pemerintah daerah segera menepati komitmennya agar kehidupan mereka dapat lebih sejahtera. Hingga saat ini, mereka hanya bisa terus menanti dan berharap perubahan benar-benar tiba. (nita)