Lubuk Sikaping, fajarharapan.id – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Sumatera Barat Ir. H. Mulyadi menyambangi Kabupaten Pasaman dalam rangka bersilaturahmi dengan para kader Demokrat di daerah ini, Selasa (20/6/2023).
Dalam kesempatan itu, Mulyadi didampingi oleh Bendahara DPD Partai Demokrat Sumbar. Di Lubuk Sikaping, ibukota Pasaman, Mulyadi disambut oleh Ketua DPC Partai Demokrat Pasaman Sabar AS dan jajarannya.
Dalam sambutannya, Ketua DPC Partai Demokrat Pasaman Sabar AS menyampaikan optimismenya untuk meraih tujuh kursi di DPRD Pasaman periode 2024-2029, produk Pemilu 2024. Sabar juga optimis mengantarkan dua kader Demokrat duduk di DPRD Sumbar dan DPR RI.
Senada dengan Sabar AS, Mulyadi menyampaikan hasil survei internal pada Februari lalu, di mana hasilnya cukup menggembirakan bagi Demokrat. “Ini jadi sumber motivasi baru bagi kita,” ungkap mantan anggota DPR RI itu.
Tapi, Mulyadi meminta semua pihak untuk tidak cepat berpuas diri karena hasil survei bisa saja berubah, mengikuti dinamika politik yang terjadi di tengah masyarakat. “Makanya, Agustus atau September mendatang kita survei lagi,” sebutnya.
Dalam kesempatan itu, mantan calon Gubernur Sumbar tersebut mengingatkan para bakal calon anggota legislatif (bacaleg) Demokrat di semua tingkatan untuk menerapkan strategi yang tepat dalam menggaet suara calon pemilih.
“Jangan sampai sesama bacaleg Partai Demokrat bersaing merebut suara di lumbung suara Demokrat yang sama,” katanya. “Hal ini secara elektoral tidak akan memberi kontribusi bagi suara partai,” ungkap Mulyadi.
Makanya, menurut Mulyadi, dituntut kejelian bacaleg untuk memetakan potensi pemilih. “Yang pertama kali dikejar adalah kelompok pemilih dari jenis massa mengambang,” ungkapnya
Yaitu, menurut Mulyadi, para calon pemilih yang belum menentukan pilihan politiknya, baik terhadap bacaleg atau partai. “Kelompok seperti ini punya peluang yang besar untuk digaet menjadi calon pemilih,” tandasnya.
Pada bagian lain, Mulyadi menjelaskan bahwa karena Demokrat bukan partai yang sedang berkuasa, maka memiliki keterbatasan finansial untuk memback-up para bacalegnya. “Para bacaleg dengan inisiatif sendiri harus mendukung pencalegannya,” katanya. (spa)