Rembang,fajarharapan.id – Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) memiliki hak yang sama dengan orang lain dalam kehidupannya. Namun tak jarang dari mereka mengalami diskriminasi seperti dikucilkan oleh orang di lingkungannya karena takut tertular virus HIV.
Kepala Dinas DKK Rembang dr Ali Syofii, MM, mengatakan Virus HIV tidak mudah menular, bahkan cara penularannya pun sangat terbatas. Infeksi human immunodeficiency virus atau HIV adalah penyakit yang menyerang dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Infeksi HIV yang tidak diobati sejak tahap awal bisa berkembang menjadi AIDS atau acquired immunodeficiency syndrome.
“Penularan HIV/AIDS terjadi pertukaran cairan tubuh seperti air mani, cairan vagina, dan darah. Penyakit ini bisa menular lewat hubungan seks, penggunaan jarum suntik atau pisau cukur tidak steril, sampai lewat persalinan dari ibu ke bayi,” terang Ali Syofii, saat ditemui wartawan fajarharapan.id, diruang kerjanya, Kamis (11Januari 2024)
Untuk meningkatkan kewaspadaan pada penyakit ini, kenali gejala awal HIV sebelum penyakit berkembang menjadi AIDS.
Gejala awal HIV dikenal dengan istilah medis sindrom retroviral akut. Beberapa ciri-ciri HIV tahap awal antara lain:
1.Sakit kepala
2.Demam
3.Badan mudah lelah, padahal tidak banyak beraktivitas dan sudah cukup tidur
4.Nyeri sendi
5.Tidak nafsu makan
6.Kelenjar getah bening bengkak
7.Sakit tenggorokan
8.Ruam (kulit)
9.Nyeri otot
10.Kerap muncul sariawan di mulut
11.Ada borok atau luka bernanah di alat kelamin
12.Sering berkeringat di malam hari, padahal cuaca tidak bikin gerah
13.Kerap diare
14.Tidak enak badan
15.Mual
Gejala awal HIV bisa berkembang dalam waktu beberapa minggu setelah penderita tertular penyakit ini. Atau, penderita juga bisa merasakannya setelah bertahun-tahun sejak penderita terpapar HIV.
Jeda waktu dari tertular penyakit sampai muncul gejala ini sangat tergantung daya tahan tubuh penderitanya.
Tahap HIV di awal penyakit
Infeksi HIV memiliki tiga tahap. Yakni tahap awal, tahap kedua, dan tahap akhir atau AIDS.
Apabila tidak diobati dengan obat anti-retro-viral (ARV) sejak tahap awal, penyakit ini bisa menggerogoti sistem daya tahan tubuh.
Dampaknya, penderita HIV bisa mengembangkan kanker atau terkena infeksi parah saat terpapar kuman penyakit seperti virus, bakteri, dan jamur.
Selain untuk mencegah penyakit berkembang menjadi AIDS, obat ARV juga efektif untuk mencegah penularan penyakit ke orang lain.
Sayangnya, banyak penderita tidak menyadari dirinya positif HIV sejak awal tertular penyakit ini.Hal itu disebabkan di tahap HIV awal, penyakit seringkali cuma mirip flu atau gejala infeksi virus lainnya.
Penderita baru merasakan gejala awal HIV selang dua sampai enam minggu setelah tertular virus ini.
Ali Syoii menambahkan melalui konsep Triple Zero, angka kematian sudah bisa kita tekan meskipun belum sampai nol, karena orang terkena HIV belum tentu bisa jadi AIDS kemudian, dari segi ARV cukup meningkat, kemudian kualitas hidupnya semakin baik kemudian.
Selain itu juga, dengan konsep ini dapat membantu menekan stigma negatif dan mengurangi tindakan diskriminasi terhadap Orang Dengan HIV AIDS (ODHA).
Jika ada kelompok berisiko dan merasakan ciri-ciri HIV di atas, segara lakukan tes HIV untuk mengantisipasi HIV/AIDS.(putra/romadi)