Kenapa PO di Sumatera Jarang Gunakan Bus Double Decker? Ini Alasannya

Ini Alasan PO Asal Sumatera Jarang Pakai Bus Double Decker
Ini Alasan PO Asal Sumatera Jarang Pakai Bus Double Decker

Jakarta – Penggunaan bus double decker atau bus tingkat semakin populer untuk layanan transportasi Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) karena kapasitasnya yang dapat menampung lebih banyak penumpang.

Fenomena ini banyak ditemukan di Pulau Jawa, di mana bus double decker kini menjadi pilihan utama untuk operasional perusahaan otobus (PO) di sana. Berbeda dengan PO di Jawa, penggunaan bus double decker masih jarang terlihat pada PO asal Sumatera.

banner sidebar

Namun, ada satu PO dari Sumatera yang menjadi pelopor penggunaan bus double decker di Indonesia, yaitu PO Sempati Star yang berasal dari Medan, Sumatera Utara.

Lantas, apa yang menyebabkan PO dari Sumatera jarang menggunakan bus double decker?

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber pada Senin (9/12/2024), berikut beberapa alasan mengapa bus double decker jarang digunakan oleh PO di Sumatera.

Baca Juga  Honda Brio Masuk Tahun Keenam Tanpa Pembaruan Model

Infrastruktur Belum Memadai
Mengoperasikan bus double decker tidaklah mudah, sehingga ketersediaan infrastruktur yang memadai sangat penting. Infrastruktur di Jawa memang jauh lebih berkembang, terutama jalan tol. Saat ini, Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang seharusnya menghubungkan Aceh hingga Lampung belum terhubung sepenuhnya.

Kondisi Jalan yang Berkelok
Selain masalah infrastruktur, kondisi jalan juga menjadi faktor penghambat. Jalan di Sumatera banyak yang berkelok-kelok, bahkan ada beberapa kelokan yang cukup tajam. Selain itu, banyak juga jalan yang tidak rata atau rusak. Kondisi ini membuat perjalanan dengan bus double decker menjadi kurang nyaman, karena penumpang bisa merasa pusing atau tidak stabil.

Baca Juga  Bus Pariwisata Terbaru PO Akas NR Hadir dengan Desain Mewah dan Livery Ceria

Jembatan yang Belum Cukup Tinggi
Alasan terakhir adalah banyaknya jembatan penyebrangan yang belum cukup tinggi untuk dilewati oleh bus double decker. Beberapa daerah juga memiliki jembatan perlintasan kereta api yang tidak cukup tinggi, yang berisiko menghalangi bus double decker saat melintas.(BY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *