Kabinet Israel Loloskan Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Hamas

Gencatan Senjata
ilustrasi

Tel Aviv – Kabinet Israel akhirnya menyetujui kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas terkait situasi di Gaza melalui pemungutan suara yang dilakukan pada Sabtu (17/1/2025) dini hari waktu setempat.

Rapat kabinet berlangsung sengit selama enam jam sebelum akhirnya kesepakatan diratifikasi. Meskipun menuai penolakan dari kelompok sayap kanan radikal, pemerintah berhasil meloloskan keputusan tersebut.

banner sidebar

Mengutip laporan portal berita Amerika Serikat (AS) Axios yang dipublikasikan di media sosial X, 24 menteri dalam kabinet Israel mendukung keputusan ini, sementara 8 lainnya menolak.

Sebagaimana diumumkan sebelumnya oleh Pemerintah Qatar pada Rabu (15/1/2025), gencatan senjata tahap pertama akan diberlakukan mulai Minggu (19/1/2025) dan berlangsung selama 42 hari atau sekitar enam pekan.

Pada periode ini, Hamas akan membebaskan 33 sandera Israel yang meliputi perempuan, anak-anak, serta lanjut usia. Sebagai gantinya, Israel akan melepaskan ratusan hingga ribuan tahanan Palestina dari penjara-penjara mereka.

Selama tahap pertama ini, akan dilakukan negosiasi untuk melanjutkan gencatan senjata tahap kedua dengan tujuan mengakhiri konflik secara permanen.

Baca Juga  Serangan Israel Menghantam Sekolah PBB di Gaza Utara, Korban Jiwa Berjatuhan

Mayoritas Warga Israel Dukung Gencatan Senjata Lanjutan

Sebuah jajak pendapat yang dilakukan stasiun televisi Kan mengungkapkan bahwa mayoritas warga Israel mendukung gencatan senjata tahap kedua di Gaza. Bahkan, banyak yang berharap perang segera dihentikan.

Menurut hasil survei, 55 persen responden ingin kesepakatan tahap pertama diperpanjang. Sebanyak 27 persen percaya perang harus dilanjutkan setelah gencatan senjata pertama, sementara 18 persen lainnya tidak memberikan pendapat.

Survei tersebut juga menunjukkan bahwa 62 persen warga mendukung kesepakatan tahap pertama, 18 persen menentang, dan 20 persen netral.

Detail Tahapan Gencatan Senjata Israel-Hamas

  1. Tahap Pertama:
    • Hamas akan membebaskan 33 sandera Israel, termasuk perempuan, anak-anak, dan warga sipil berusia di atas 50 tahun. Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan lebih banyak tahanan Palestina.
    • Pasukan Israel akan ditarik dari pusat populasi Gaza ke jarak sekitar 700 meter dari perbatasan.
    • Pengungsi Gaza diizinkan kembali ke rumah mereka, termasuk wilayah Gaza Utara. Bantuan kemanusiaan hingga 600 truk per hari akan diizinkan masuk.
    • Israel akan membuka penyeberangan Rafah dengan Mesir tujuh hari setelah tahap pertama dimulai dan mengizinkan warga Palestina yang terluka meninggalkan Gaza untuk perawatan medis.
    • Pasukan Israel akan mundur sepenuhnya dari Koridor Philadelphi dalam waktu 50 hari sejak kesepakatan diberlakukan.
  1. Tahap Kedua:
    • Hamas akan membebaskan seluruh sandera yang masih hidup, termasuk anggota pasukan Israel. Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan lebih banyak tahanan Palestina dan memulai penarikan penuh pasukannya dari Gaza.
  2. Tahap Ketiga:
    • Jika disetujui, sisa jenazah sandera Israel akan dikembalikan, dan Gaza akan memulai proses rekonstruksi yang diawasi oleh komunitas internasional selama 3 hingga 5 tahun.
Baca Juga  Delegasi Hamas Evaluasi Proposal Israel tentang Gencatan Senjata di Gaza

(des*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *