Jateng  

Tiga Puluh Satu Tahun Tisabilaga Mengabdi

Salatiga, fajarharapan.id – Prakarsa Tisabilaga adalah Prajurit Karier Satu — Tiga Satu Sembilan Tiga yang juga almamater Tamtama TNI AD yang dilantik pada tanggal 18 September 1993 secara nasional dari pendidikan Secata di masing-masing Rindam yang ada di Jajaran Angkatan Darat. Dalam kiprahnya angkatan ini banyak berada dijajaran TNI AD diberbagai bidang sesuai kejuruan masing-masing sehingga masing-masing membuat komunitas persaudaraan dilokasi dimana mereka ditugaskan. Akan tetapi secara nasional diambilah nama Prakarsa Tisabilaga. Minggu (15/9/2024).

Untuk menyatukan kembali semangat kebersamaan ini Tisabilaga Sub Kodim 0714/Salatiga Jateng mengadakan pertemuan/reuni di gedung serbaguna UIN Salatiga. Maksud dari reuni ini adalah agar para anggota Tisabilaga tetap menjalin silaturahmi, keutuhan dan kekompakan dimanapun bertugas dan berada, baik bagi yang masih berdinas maupun yang sudah purna bakti antara anggota Tisabilaga maupun keluarganya.

Salah satu panitia dari Sub Kodim 0714/Salatiga Prada Yulistyono mengatakan ini adalah moment yang tepat dimana bulan ini tepat 31 tahun kami dilantik sebagai anggota TNI AD.

” 18 September 1993 kami besama-sama dilantik sebagai anggota TNI AD, mulai saat itulah kami menjadi satu keluarga besar yang tidak dapat dipisahkan,” ungkapnya.

Senada yang diungkapkan Ketua Tisabilaga Jawa Tengah Prada Heri, bukan hanya dalam penugasan saja kita bersaudara, akan tetapi kita mengajak seluruh anggota keluarga ikut bersama bersatu padu menjaga persaudaraan ini.

” Banyak sudah perjalanan yang kami lalui selama 31 tahun ini, mereka sudah ada yang sukses di karir TNI AD dan sudah berbeda kepangkatannya, akan tetapi kita tetap menyandang status Prada dimana awal mula kita diangkat menjadi prajurit untuk tetap mengingatkan kita adalah satu saudara meski sekarang berbeda pangkat bahkan sudah ada yang purna,” tambahnya.

Baca Juga  Ratusan Karyawan PT Sejin Diduga Keracunan Makanan 

Prada Heri juga menambahkan agar yang sudah purna tetap bisa terus menjalin komunikasi karena sampai kapanpun kita tetap bersaudara karena TNI adalah ibu kandung kita. Tidak hanya itu komunikasi juga penting agar anggota tetap saling mendukung satu sama lainnya.

” Ada saudara kita yang sudah purna, ada saudara kita yang sudah alih profesi, ada saudara kita yang tengah mengalami sakit bahkan ada juga saudara kita yang sudah mendahului kita menghadap Allah SWT, untuk itu marilah kita bersama saling mendoakan dan mensuport saudar- saudara kita,” tambahnya.

Sementara itu Pembina Tisabilaga Nusantara Prada Artak Widodo mengucapkan selamat kepada rekan Tisabilaga yang sudah purna bakti, inilah saatnya untuk fokus ke keluarga masing-masing dan bersyukur sudah sampai masa purna bakti di TNI AD.

” Purna bakti hanya masalah usia yang ditetapkan akan tetapi rasa persaudaraan dan komunikasi agar tetap terjalin, bukan berarti setelah purna kita tidak bisa mengabdi kepada bangsa dan negara, masih ada pengabdian lain yang masih dapat kita baktikan kepada masyarakat,” ungkapnya.

Selain itu Prada Hery yang berdomisili di Kalimantan yang hadir secara langsung dan sudah beralih profesi di salah satu BUMN juga mengajak rekan yang sudah purna untuk ikut mengabdi jikalau masih mampu. Jadi purna bakti bukan selesai pengabdian akan tetapi hanya berbeda tempat dan institusi saja.

Baca Juga  Program ROSITA Ksatria Buaya Putih Bantu Perekonomian Masyarakat

” Jadi bagi rekan-rekan Tisabilaga yang sudah purna masih banyak tempat dimana kita masih tetap bisa berbakti dan tentunya terus berusaha untuk lebih fokus kepada keluarga masing-masing dan tentunya tetap berkomunikasi sesama Tisabilaga,” tutupnya.

Dalam kesempatan reuni ini juga dibacakan ikrar Tisabilaga juga pemberian tali asih kepada rekan-rekan yang sudah purna bakti. Selain itu juga dibacakan rekan-rekan yang sudah mendahului dipanggil Sang Pencipta. Nampak suasana semakin hening kala satu persatu nama dibacakan dan diiringi lagu gugur bunga. Rasa sedih, rasa kehilangan nampak diwajah para peserta yang hadir, hati mereka berkecamuk dengan kenangan masing-masing terhadap rekan yang sudah tiada. Tak terasa sekuat-kuatnya hati Tisabilaga tetap meneteskan air mata mengenang rekan yang telah tiada.
Diakhir acara dilanjutkan ngobrol bersama disela-sela istirahat dengan sesi hiburan serta poto bersama seluruh anggota Tisabilaga beserta keluarganya.
TISABILAGA…. Satu Hati Satu Jiwa….
(m@s)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *