Dublin – Perdana Menteri Irlandia, Leo Varadkar, mengumumkan keputusan untuk mundur dari jabatannya pada Rabu (20/3/2024). Alasan pengunduran dirinya, yang menurutnya bersifat pribadi dan politik, tidak dijelaskan secara mendetail. Varadkar menyatakan bahwa keputusannya ini memberi kesempatan kepada politisi lain dari koalisi pemerintah untuk memimpin.
“Saya memutuskan untuk mundur karena alasan pribadi dan politik,” ungkap pria berusia 45 tahun ini, yang dikenal sebagai perdana menteri gay pertama di Irlandia.
Dia menambahkan, “Setelah pertimbangan matang dan refleksi diri, saya percaya bahwa Taoiseach (perdana menteri) dan pemimpin baru yang akan datang memiliki posisi yang lebih baik untuk mencapai tujuan yang sama seperti yang saya lakukan.”
Varadkar juga meminta partainya, Fine Gael, untuk memilih ketua baru menjelang pertemuan tahunan pada 6 April mendatang. Parlemen akan menunjuk penggantinya sebagai Perdana Menteri Irlandia yang baru setelah libur Paskah. Namun, pengunduran dirinya tidak akan memicu pemilihan umum baru, dengan partai yang sama mencari penggantinya. Pemilihan umum dijadwalkan paling lambat Maret 2025.
Sementara itu, calon pengganti Varadkar akan memiliki waktu 12 bulan untuk memulihkan kepercayaan publik. Hal ini karena hasil jajak pendapat menunjukkan bahwa pesaing utama Fine Gael, Sinn Fein, mendapat dukungan yang kuat. Menteri Pendidikan Tinggi Simon Harris (37) dianggap sebagai salah satu kandidat yang kuat untuk menggantikan Varadkar, bersama dengan nama-nama lain seperti menteri urusan bisnis Simon Coveney, mantan Wakil Perdana Menteri Paschal Donohoe, dan Menteri Kehakiman Helen McEntee.(des)