Seoul– Korea Selatan (Korsel) berhasil menandatangani kesepakatan penjualan rudal pertahanan senilai 3,2 miliar dolar atau setara dengan Rp50,5 triliun kepada Arab Saudi. Kesepakatan tersebut diumumkan di acara Pameran Pertahanan Dunia yang berlangsung di Riyadh pada Selasa (6/2/2024).
Menurut Kementerian Pertahanan (Kemhan) Korsel, perusahaan pertahanan LIG Nex1 berhasil memenangkan penawaran untuk mengekspor sistem rudal pertahanan permukaan ke udara jarak menengah ke Arab Saudi.
Arab Saudi dijadwalkan untuk membeli 10 baterai sistem pencegat jarak dan ketinggian menengah Cheongung M-SAM II. Rudal tersebut dirancang untuk mencegat serangan rudal balistik dan pesawat militer, termasuk jet tempur. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Saudi maupun LIG Nex1 terkait kesepakatan ini.
Meskipun ancaman terbesar Arab Saudi adalah konflik dengan pemberontak Houthi di Yaman, mereka terus memperkuat sistem pertahanannya. Pada tahun 2020, Arab Saudi telah menandatangani kontrak senilai 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp30 triliun dengan perusahaan pertahanan Amerika Serikat, Boeing, untuk pengadaan lebih dari 1.000 rudal udara ke darat dan anti-kapal. Salah satu kontrak senilai 1,97 miliar dolar AS dialokasikan untuk modernisasi rudal jelajah Stand-Off Land Attack Missile Extended Range (SLAM ER) serta pengiriman 650 rudal baru.
Pentagon, Departemen Pertahanan AS, mengumumkan bahwa kontrak tersebut akan berlangsung hingga Desember 2028 untuk SLAM ER dan rudal udara ke darat berteknologi GPS dengan jangkauan hingga 290 km. Selain itu, Pentagon juga mengontrak pengiriman lebih dari 650 juta dolar AS untuk 467 rudal anti-kapal Harpoon Block II, dengan lebih dari 400 di antaranya ditujukan untuk Arab Saudi.(des)