Gaza– Hamas berusaha keras untuk memperpanjang gencatan senjata dengan Israel di Jalur Gaza, menggunakan semua daya tawar yang dimilikinya dalam perundingan tersebut.
Ghazi Hamad, seorang anggota biro politik Hamas, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menjalin kontak dengan Qatar dan Mesir terkait gencatan senjata. Ia menyatakan bahwa negosiasi sedang berlangsung, sambil menegaskan bahwa negara-negara tertentu sedang berupaya menekan untuk mencapai kesepakatan tersebut.
“Dengan menggunakan semua cara yang kami miliki, kami berusaha memperpanjang gencatan senjata untuk menghentikan agresi selamanya,” ujarnya dalam pernyataan resmi.
Hamad menambahkan bahwa, setidaknya sampai saat ini, belum ada pembicaraan mengenai pembebasan tentara Israel dengan imbalan tahanan Palestina. Kesepakatan komprehensif dapat melibatkan pembebasan tahanan militer dengan imbalan pembebasan seluruh tahanan Palestina dari penjara Israel. Sedangkan kesepakatan parsial dapat terkait dengan warga sipil, tergantung pada hasil negosiasi,” lanjutnya.
Seorang penasihat senior Israel mengungkapkan bahwa dalam gencatan senjata saat ini, yang telah memasuki hari kelima setelah diperpanjang dua hari, Hamas berkomitmen untuk membebaskan 10 sandera setiap harinya sebagai imbalan atas pembebasan tahanan Palestina oleh Israel.
Selama lima hari pertama gencatan senjata, Hamas telah membebaskan 81 sandera, terutama perempuan dan anak-anak, sementara Israel membebaskan 180 warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak yang tidak pernah dituntut meskipun ditahan.
Pihak Israel menyatakan bahwa pada Selasa (28/11/2023), Hamas membebaskan 12 sandera, termasuk 10 warga Israel dan dua warga negara Thailand. Sebanyak 30 warga Palestina juga dibebaskan dari penjara Israel.
Sumber yang mengetahui pembicaraan ini mengungkapkan kepada CNN bahwa Direktur CIA, yang memiliki peran sentral dalam upaya pemerintahan Biden untuk menegosiasikan kesepakatan penyanderaan, berada di Qatar untuk mendorong kesepakatan yang lebih luas, termasuk negosiasi terkait tahanan pria dan militer.(des)