Jakarta – Ilmuwan militer China telah berhasil mencapai pencapaian besar dalam teknologi senjata laser dengan mengembangkan sistem pendingin baru yang menghilangkan batasan dalam operasi senjata laser berenergi tinggi. Teknologi terbaru ini memungkinkan laser beroperasi tanpa henti dan menghasilkan sinar berkualitas tinggi tanpa akumulasi limbah panas.
Sistem pendingin baru ini, yang dikembangkan oleh para ilmuwan di National University of Defense Technology di Provinsi Hunan, dijelaskan mampu menghilangkan panas yang dihasilkan selama pengoperasian senjata laser berenergi tinggi. Melalui struktur canggih dan aliran gas yang dioptimalkan, sistem ini memungkinkan sinar berkualitas tinggi diproduksi dan dipertahankan tanpa pembatasan waktu.
“Terobosan besar ini akan meningkatkan kinerja sistem laser berenergi tinggi,” kata tim ilmuwan yang dipimpin oleh Yuan Shengfu dalam jurnal yang diterbitkan di Acta Optica Sinica, seperti dikutip dari SCMP.
Yuan menambahkan, “Kualitas sinar dapat diproduksi tidak hanya dalam detik pertama, tetapi juga dipertahankan tanpa batas waktu.”
Temuan baru ini diyakini akan membuka jalan bagi modernisasi dalam sektor militer China. Pengembangan teknologi ini berpotensi meningkatkan jangkauan dan daya rusak senjata, sekaligus mengurangi biaya dan kebutuhan logistik.
China telah lama mengembangkan senjata laser berenergi tinggi untuk mengatasi berbagai target seperti drone, rudal, dan pesawat terbang. Keunggulan senjata semacam ini terletak pada kemampuannya menyerang dengan kecepatan cahaya, memungkinkan efektivitas terhadap target bergerak cepat.
Senjata laser juga memiliki potensi hemat biaya, berbeda dengan sistem rudal konvensional yang membutuhkan amunisi mahal dan pengisian ulang yang cepat. Para ilmuwan militer bahkan berpendapat bahwa China berencana untuk menggunakan senjata laser ini dalam satelit seperti Starlink milik SpaceX.
Senjata semacam ini berpotensi mengganggu kemampuan komunikasi, navigasi, dan pemantauan musuh, membuka peluang strategis dalam konflik berbasis ruang angkasa. Dengan terobosan ini, China semakin menegaskan posisinya sebagai negara yang terus berinovasi dalam teknologi militer canggih.(des)