Tekno  

Inovasi Baterai Berlian, Bertahan Ribuan Tahun untuk Perangkat Ekstrem

Ilustrasi.
Ilustrasi.

Fajarharapan.id – Para ilmuwan berhasil menciptakan baterai berbasis berlian yang diklaim mampu bertahan selama ribuan tahun. Inovasi ini memungkinkan baterai digunakan pada kondisi ekstrem, seperti di luar angkasa.

Teknologi ini memanfaatkan peluruhan radioaktif isotop karbon-14 yang tersimpan dalam berlian.

banner sidebar

“Baterai berlian memberikan solusi aman dan berkelanjutan untuk menyediakan daya mikrowatt secara terus-menerus. Dengan teknologi ini, berlian buatan digunakan untuk mengamankan karbon-14 radioaktif,” ujar Sarah Clark, Direktur Tritium Fuel Cycle UKAEA, dalam pernyataannya yang dikutip dari Newsweek.

Isotop karbon-14 merupakan varian radioaktif dari karbon yang meluruh melalui proses beta, melepaskan elektron. Melalui efek betavoltaik—mirip dengan cara kerja panel surya dalam mengubah cahaya menjadi listrik—peluruhan tersebut diubah menjadi energi listrik. Dengan waktu paruh sekitar 5.730 tahun, baterai ini memiliki potensi daya tahan ribuan tahun meskipun outputnya akan menurun seiring waktu.

Baca Juga  Telkomsel Semangat Indonesia: Membangun Negeri Melalui Inovasi dan Kepedulian

Baterai ini diharapkan dapat dimanfaatkan dalam berbagai perangkat, seperti alat medis implan (alat bantu dengar, pacu jantung), teknologi luar angkasa, satelit, hingga sensor jarak jauh yang sulit diakses untuk pengisian daya.

“Kami sangat antusias mengeksplorasi peluang kerja sama dengan berbagai mitra di industri dan penelitian,” ungkap Tom Scott, Profesor Material di Universitas Bristol.

Baca Juga  Konsul Jenderal Australia Kunjungi Semarang untuk Demonstrasi Teknologi Inovatif "Tide Eye"

Berlian yang digunakan dalam baterai ini juga berfungsi sebagai pelindung radiasi, memastikan keamanan bagi manusia dan lingkungan.(BY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *