Jakarta – Asosiasi Pemasaran Indonesia (IMA) memberikan masukan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor makanan agar mendukung program pemerintah dalam mengatasi masalah stunting.
Persoalan stunting masih menjadi perhatian utama di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran saat ini. Berbagai langkah telah dilakukan, mulai dari program pemberian makanan bergizi secara gratis hingga upaya pemberdayaan UMKM. Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menegaskan bahwa pemberdayaan UMKM memiliki peran strategis dalam upaya mengurangi angka stunting.
IMA pun mendorong pelaku UMKM untuk turut serta dalam program pencegahan stunting melalui produk yang mereka hasilkan.
“Mulailah berpikir bagaimana membantu pemerintah dalam menangani masalah stunting,” ujar Pemimpin DBFoods, Herry Kurniadi, dalam dialog kewirausahaan IMA UMKM Award 2024 pada Jumat (6/12/2024).
Herry menegaskan pentingnya tiga poin utama bagi kemajuan UMKM. Pertama, pelaku UMKM harus memahami target pencapaian usaha, baik dari sisi penjualan maupun waktu. Kedua, UMKM harus memberikan manfaat bagi masyarakat, seperti memberdayakan orang lain dan menciptakan lapangan kerja.
“Mulailah berkontribusi lebih besar untuk kemajuan bangsa dan negara kita,” tambahnya.
Dukungan pemerintah dalam pemberdayaan UMKM juga dirasakan oleh Irena Farriha Surosoputra, pemenang pertama IMA UMKM Award 2024 kategori umum. Irena mengembangkan bisnisnya, Cokelatin Indonesia, dengan memanfaatkan berbagai peluang yang diberikan pemerintah.
“Kalau dari kami, Cokelatin selalu memanfaatkan peluang yang diberikan pemerintah atau instansi terkait. Kami berupaya mengoptimalkan semua fasilitas tersebut untuk kemajuan bisnis,” ungkap Irena.(BY)
