Jakarta – Hyundai Ioniq 5 sedang menjadi sorotan di Indonesia dengan kepopulerannya yang terus berkembang. Kesuksesan mobil ini di pasaran Tanah Air juga dipengaruhi oleh inisiatif pemerintah yang intens mempromosikan penggunaan kendaraan listrik sebagai upaya untuk mengurangi polusi udara.
Namun, kendaraan listrik seperti Hyundai Ioniq 5 tidak luput dari tantangan. Salah satu isu yang sering dibicarakan adalah penurunan kualitas baterai seiring bertambahnya usia penggunaan. Waktu pengisian daya juga menjadi pertimbangan penting bagi konsumen yang ingin beralih ke mobil listrik, karena pengisian daya mobil listrik tidak secepat mengisi bahan bakar pada mobil konvensional.
Meskipun demikian, teknologi pengisian daya listrik terus berkembang, terutama pada mobil listrik Hyundai terbaru yang menggunakan platform Electric Global Modular Platform (E-GMP). Oleh karena itu, merawat baterai mobil listrik dengan baik menjadi kunci agar baterai lebih awet dan tahan lama.
Berikut adalah beberapa tips merawat baterai mobil listrik, sebagaimana disarankan oleh Hyundai Indonesia:
Jaga kapasitas baterai di rentang 20 hingga 80 persen. Prinsip ini mirip dengan perawatan baterai pada perangkat smartphone. Hindari menggunakan mobil hingga baterainya kurang dari 20 persen, dan atur batas maksimal pengisian daya pada 80 persen.
Hindari penggunaan fast charging secara terus-menerus. Meskipun fast charging sangat praktis, penggunaan terus-menerus dapat mengurangi umur baterai. Disarankan untuk menggunakan fast charging hanya saat diperlukan, seperti saat melakukan perjalanan jauh atau dalam situasi mendesak.
Rutin cek tekanan ban. Tekanan ban yang sesuai dapat meningkatkan efisiensi penggunaan baterai. Lakukan pemeriksaan tekanan ban secara teratur, misalnya, setiap dua minggu sekali.(BY)
