banner sidebar

Gunung Marapi di Bukittinggi Mengalami Erupsi Tujuh Kali dalam Satu Hari

Gunung Marapi
Gunung Marapi

Bukittinggi – Dalam satu hari terakhir, Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi di Kota Bukittinggi mencatat tujuh kali kejadian erupsi pada hari Minggu. Dari jumlah tersebut, tiga di antaranya terjadi dalam waktu hanya satu menit.

“Sebanyak tujuh letusan terjadi dalam satu hari, termasuk empat di siang hari dan tiga pada pagi hari,” ungkap Ketua PGA Marapi, Ahmad Rifandi, di Bukittinggi.

Ketinggian abu dari masing-masing letusan tidak dapat terpantau karena adanya kabut dan awan, demikian catatan PGA.

Baca Juga  Bukittinggi: Tidak Ada Beras Sintetis, Uji Labor Buktikan Beras Asli

Letusan terdekat dalam rentang waktu satu menit terjadi pada pukul 12.20 WIB, 12.44 WIB, 13.24 WIB, dan 13.54 WIB.

Sementara itu, letusan pagi hari tercatat pada pukul 11.12 WIB, 11.33 WIB, dengan tinggi abu yang teramati mencapai 600 meter dari puncak.

Gunung Marapi saat ini berada pada Status Level III (Siaga), dengan rekomendasi agar masyarakat tidak memasuki wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek).

Masyarakat yang tinggal di sekitar lembah aliran sungai yang bermuara di puncak Marapi diingatkan untuk selalu waspada terhadap potensi ancaman bahaya lahar, terutama pada musim hujan.

Baca Juga  Peran Media Massa Dinilai Strategis untuk Pilkada Serentak 2024

“Jika terjadi hujan abu, disarankan agar masyarakat menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lainnya untuk melindungi mata dan kulit,” tambahnya.

Pemerintah Kabupaten Agam juga telah memperpanjang masa siaga darurat Marapi hingga 24 Maret 2024, dengan tiga Posko siaga yang tetap berdiri di sekitar lereng Marapi.(des)