Google Siap Bantu Indonesia Tangani Pornografi Anak dan Judi Online

Google
Google

Jakarta – Pemerintah resmi menambah anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp100 triliun pada 2025 guna memperluas cakupan penerima manfaat. Dengan tambahan ini, anggaran MBG meningkat dari Rp71 triliun menjadi Rp171 triliun.

Penambahan anggaran tersebut diumumkan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara BRI Microfinance Outlook 2025 di International Convention Exhibition (ICE) BSD City pada Kamis (30/1/2025).

Sri Mulyani menjelaskan bahwa tambahan anggaran ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yaitu dapur yang digunakan untuk menyiapkan makanan dalam program MBG.

“Dengan tambahan Rp100 triliun, jumlah sentra penyedia makanan akan meningkat, dan saya berharap ini akan memberikan dampak besar bagi UMKM di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Dalam acara Mandiri Investment Forum 2025 pada 11 Februari 2025, Sri Mulyani kembali menekankan pentingnya penerapan MBG yang berkualitas demi meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah akan memastikan program ini berjalan dengan transparan dan akuntabel.

MBG diharapkan dapat memastikan anak-anak menerima asupan gizi yang tepat sejak usia dini, serta secara bertahap menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan memperkuat rantai pasok ekonomi secara merata.

Baca Juga  PSSI Kontrak Kluivert untuk Latih Timnas Indonesia

Percepatan Implementasi MBG

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menyatakan dukungan penuh terhadap program MBG dalam rangka mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

OJK akan mengoptimalkan kebijakan di sektor jasa keuangan (SJK) agar dapat berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kami mengarahkan sektor jasa keuangan untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi mengingat adanya keterbatasan anggaran pemerintah,” kata Mahendra dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan pada Selasa (11/2/2025).

Sebagai bagian dari dukungannya terhadap MBG dan ketahanan pangan, OJK menerapkan kebijakan yang mempermudah akses pembiayaan, termasuk kredit bagi nelayan dan UMKM, serta asuransi.

Agar manfaat program MBG dapat segera dirasakan masyarakat secara luas, Kementerian Keuangan juga melakukan percepatan dan perluasan implementasi program.

Dengan tambahan anggaran Rp100 triliun, Kemenkeu menyiapkan dua skenario ekspansi:

  • Skenario Moderat → Penambahan 15.000 SPPG
  • Skenario Optimistis → Penambahan 28.000 SPPG
Baca Juga  Mengatasi Tantangan, BYD Mulai Kirim Mobil Listrik ke Konsumen di Indonesia

Untuk mencapai target 28.000 SPPG yang beroperasi pada 2026, persiapan sudah dimulai pada 2025 dengan mengoptimalkan alokasi anggaran.

Selain itu, jumlah penerima manfaat juga diproyeksikan meningkat:

  • Skenario Moderat → 40 juta penerima (pelajar, ibu hamil, dan balita)
  • Skenario Optimistis → 82,9 juta penerima

Program MBG diharapkan memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional, termasuk peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 0,7%, penciptaan 185 ribu lapangan kerja, serta pengurangan kemiskinan hingga 0,19 poin persentase. (des*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *