Jakarta – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyoroti hubungan antara kondisi gizi masyarakat Indonesia dengan performa Timnas Indonesia dalam sejumlah pertandingan. Menurutnya, masyarakat dari kelompok kurang mampu masih menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan gizi seimbang.
“Presiden merasa prihatin. Jika tidak ada intervensi, 60 persen dari kelompok ini mungkin tidak pernah mendapatkan makanan dengan gizi seimbang,” ujar Dadan dalam pertemuan di kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Sabtu (22/3/2025).
Dadan menjelaskan bahwa kecukupan gizi yang baik sejak usia dini sangat berpengaruh terhadap produktivitas seseorang di masa depan, termasuk dalam dunia kerja dan olahraga. Ia mengaitkan hal ini dengan tantangan yang dihadapi Timnas Indonesia.
“Jangan heran jika Timnas sulit meraih kemenangan. Bermain selama 90 menit itu membutuhkan stamina yang baik, dan itu berkaitan dengan gizi. Banyak pemain sepak bola kita berasal dari daerah dengan akses gizi yang kurang memadai,” jelasnya.
Meski demikian, Dadan mengakui bahwa kondisi gizi pemain Timnas saat ini sudah mengalami perbaikan, terutama dengan adanya pemain naturalisasi dari berbagai negara yang memiliki latar belakang nutrisi yang lebih baik.
“Sekarang kondisi pemain Timnas sudah lebih baik, karena ada 17 pemain yang dibesarkan dengan pola makan bergizi di Belanda. Meskipun begitu, mereka masih kesulitan menghadapi tim seperti Australia dan Jepang,” tambahnya.
Seperti diketahui, Timnas Indonesia baru saja mengalami kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam pertandingan lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Sydney Football Stadium pada Kamis (20/3/2025). Kekalahan ini menjadi awal yang kurang memuaskan bagi pelatih anyar asal Belanda, Patrick Kluivert.(des*)