Jakarta – Legenda MotoGP asal Italia ternyata lebih mengunggulkan Marc Marquez dibandingkan Valentino Rossi. Sosok yang dimaksud adalah Giacomo Agostini.
Agostini, yang memegang rekor juara dunia Grand Prix sepeda motor dengan 15 gelar, mencatatkan delapan kali kemenangan di kelas utama. Kini berusia 82 tahun, Agostini adalah satu-satunya pembalap dengan jumlah gelar lebih banyak dibandingkan Rossi (7) dan Marquez (6). Setelah pensiun pada 2021, Rossi tidak lagi berkompetisi, sehingga saat ini Marquez memiliki peluang terbesar untuk menyamai atau bahkan melampaui rekor gelar tersebut.
Dalam wawancara, Agostini memberikan pandangannya mengenai Marquez dan Rossi yang merupakan dua rival utama di MotoGP. Menurutnya, keduanya memiliki kelebihan masing-masing.
“Marc mampu membangkitkan semangat penonton, orang-orang datang untuk melihat aksinya. Dia memang pembalap yang selalu ingin menunjukkan kemampuan terbaiknya, dan semua orang menyukainya,” kata Agostini kepada Crash, Kamis (18/12/2024).
“Rossi luar biasa. Dia pembalap yang cerdik, seseorang yang telah memenangkan sembilan gelar dunia pasti memiliki insting yang tajam,” tambahnya.
Marquez dan Rossi sendiri dikenal sebagai rival bebuyutan di MotoGP. Hubungan keduanya tetap panas hingga kini.
Segalanya bermula pada 2015 ketika Rossi menilai Marquez sebagai penyebab kegagalannya meraih gelar juara MotoGP setelah kalah dari rekan setimnya di Yamaha, Jorge Lorenzo. Sejak itu, Rossi terus mengkritik gaya balap Marquez yang dianggap terlalu agresif dan berisiko membahayakan pembalap lain.
Namun, Agostini berpendapat bahwa keduanya tidak dapat dibandingkan secara langsung. Meski demikian, dia mengaku lebih menyukai keberanian Marquez di lintasan yang mampu membuat penonton terpesona.
“Keduanya memiliki usia yang berbeda. Salah satunya sudah lebih berpengalaman, sementara yang lainnya masih muda. Hal ini mungkin memengaruhi hasil akhirnya,” ujar legenda MV Agusta itu.
“Meskipun saya akui Rossi juga memiliki daya tarik, jika dipikir lebih matang, bagi saya Marquez lebih berani, tegas, dan penuh semangat,” tambah Agostini.
“Dia adalah seorang petarung, dan orang-orang mungkin lebih menyukai hal itu. Marc tidak pernah menyerah, dia benar-benar luar biasa,” tutupnya. (des*)