Gencatan Senjata Gaza Dimulai, Hamas Lepas 33 Sandera

Gencatan Senjata
Gencatan Senjata

Jakarta – Gencatan senjata antara milisi Hamas Palestina dan Israel di Jalur Gaza resmi dimulai pada hari ini, Minggu (19/1). Kesepakatan ini menyatakan bahwa gencatan senjata akan dimulai pukul 08.30 pagi waktu setempat.

“Pemerintah Qatar menyatakan bahwa sesuai dengan koordinasi para pihak yang terlibat dan mediator, gencatan senjata di Gaza akan dimulai pada pukul 8:30 pagi [13.30 WIB] pada hari Minggu, 19 Januari waktu setempat,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

Qatar, bersama dengan Amerika Serikat dan Mesir, menjadi mediator dalam kesepakatan gencatan senjata ini.

Israel dan Hamas mencapai kesepakatan setelah tim negosiasi berhasil menemukan titik temu pada Rabu (15/1). Pemerintah Israel yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga telah menyetujui gencatan senjata ini melalui pemungutan suara kabinet pada Jumat (17/1).

Dalam hasil voting tersebut, 24 menteri menyetujui gencatan senjata, sementara 8 menteri konservatif, termasuk Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir, menolak.

Baca Juga  Satgas Port Visit TNI AL 2024 Tiba Di Sorong, Kas Koarmada III Tinjau Kesiapan Terakhir Sebelum Tolak Menuju Negara Pasifik Selatan

Gencatan senjata ini terbagi menjadi tiga tahap. Fase pertama mencakup 42 hari, yang meliputi pertukaran sandera antara Hamas dan Palestina, penghentian serangan, serta pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Pada fase kedua, yang akan dibahas pada hari ke-16 gencatan senjata, diharapkan akan ada kesepakatan untuk mengakhiri perang dan mewujudkan gencatan senjata permanen. Selama fase ini, sandera yang masih hidup akan dibebaskan, dan ratusan tahanan Palestina di Israel akan dilepas. Selain itu, pasukan Israel akan menarik diri sepenuhnya dari Gaza.

Fase ketiga akan melibatkan pemulangan jenazah sandera dan implementasi rencana rekonstruksi Gaza.Diperkirakan bahwa pada hari pertama gencatan senjata, Hamas akan membebaskan 33 sandera, termasuk warga asing.

Pemerintah Israel menyetujui pembebasan 737 tahanan Palestina dan 1.167 warga Gaza yang ditangkap selama serangan. Namun, menurut Kantor Media Tahanan yang berbasis di Gaza, Israel akan membebaskan 1.737 tahanan, termasuk 120 wanita dan anak-anak, serta hampir 300 warga Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup.

Baca Juga  Brigade Qassam Hamas Tuntut Gencatan Senjata dengan Israel

Perbedaan angka yang disampaikan oleh kedua pihak ini masih belum jelas.

Pada Sabtu (18/1), Netanyahu memberikan peringatan bahwa Israel dapat membatalkan gencatan senjata jika pihaknya belum menerima daftar nama sandera yang akan dibebaskan oleh Hamas.

Juru bicara Netanyahu menjelaskan bahwa Israel seharusnya menerima daftar nama 33 sandera pada Sabtu pukul 16.00 waktu setempat, namun hingga saat itu Hamas belum menyerahkan daftar tersebut.(des*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *