Gempa Dahsyat Guncang Myanmar, Korban Jiwa Terus Bertambah

Gempa luluhlantakan Myanmar, Jumat 28 Maret 2025.
Gempa luluhlantakan Myanmar, Jumat 28 Maret 2025.

Jakarta, fajarharapan.id – Myanmar dilanda gempa bumi berkekuatan besar yang menyebabkan kehancuran di berbagai wilayah. Guncangan berkekuatan magnitudo (M) 7,7 itu memicu kepanikan dan mengakibatkan banyak korban jiwa serta luka-luka. Seorang tenaga medis di salah satu rumah sakit terbesar di Naypyidaw melaporkan bahwa jumlah pasien yang datang dalam kondisi kritis terus bertambah.

“Hingga saat ini, sekitar 20 orang meninggal dunia setelah tiba di rumah sakit kami. Banyak lainnya mengalami cedera serius,” ungkap seorang dokter yang enggan disebut namanya, dikutip dari AFP, Jumat (28/3/2025). Rumah sakit umum berkapasitas 1.000 tempat tidur itu kini kewalahan menangani lonjakan pasien pasca-gempa.

Pemerintah Myanmar segera mengambil tindakan darurat dengan meminta bantuan kemanusiaan dari komunitas internasional. Selain itu, mereka juga mengumumkan status keadaan darurat di enam wilayah yang paling terdampak akibat bencana ini. Langkah ini jarang diambil oleh pemerintahan militer yang biasanya tertutup terhadap dunia luar.

Baca Juga  Serangan Israel ke Hizbullah di Lebanon, 356 Tewas

Saksi mata melaporkan bahwa kepala junta Myanmar, Min Aung Hlaing, mengunjungi sebuah rumah sakit di ibu kota untuk meninjau langsung kondisi para korban luka. Situasi di fasilitas medis tersebut sangat sibuk, dengan tenaga kesehatan yang bekerja tanpa henti untuk menyelamatkan korban.

“Kami sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan sesegera mungkin,” kata juru bicara junta, Zaw Min Tun, saat diwawancarai di rumah sakit. Permintaan ini menunjukkan betapa besarnya dampak gempa kali ini, mengingat rezim militer Myanmar biasanya jarang meminta bantuan dari luar negeri.

Baca Juga  Konflik Israel-Palestina, PB IDI Kutuk Keras Serangan terhadap Nakes

Dalam pernyataan resminya, junta mengonfirmasi bahwa keadaan darurat telah diberlakukan di enam daerah yang mengalami dampak paling parah. Wilayah-wilayah tersebut meliputi Sagaing, Mandalay, Magway, Negara Bagian Shan, Naypyidaw, dan Bago. Upaya penyelamatan dan distribusi bantuan kini menjadi prioritas utama bagi pemerintah setempat.

Selain itu, kebutuhan akan donor darah terus meningkat, terutama bagi korban luka di Mandalay, Naypyidaw, dan Sagaing. Lembaga kesehatan setempat mengimbau warga untuk berpartisipasi dalam aksi donor darah guna membantu menyelamatkan lebih banyak nyawa di tengah bencana ini. (*)