Jakarta – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merespon positif terhadap insentif yang diberikan pemerintah untuk pembelian mobil listrik di Indonesia.
Menurut Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, pemberian insentif ini tidak hanya mendorong minat beli masyarakat terhadap mobil listrik, tetapi juga menjadi dorongan positif bagi investor otomotif yang ingin berinvestasi di Indonesia.
“Insentif ini tidak hanya menguntungkan bagi pembeli, tetapi juga bagi industri karena dengan peningkatan penjualan ini, industri otomotif akan tumbuh,” ungkap Kukuh dalam sebuah diskusi bersama IDXChannel pada Jumat (23/2/2024).
Kukuh menjelaskan bahwa insentif khusus untuk mobil listrik ini akan memacu kegiatan industri di Indonesia. Dengan populasi yang besar dan insentif untuk konsumsi masyarakat, Indonesia menjadi destinasi menarik bagi investor otomotif.
“Kita tidak lagi dalam tahap menunggu, tapi telah memasuki fase kompetisi. Variasi mobil listrik di Indonesia semakin bervariasi, ini memberikan peluang bagi masyarakat untuk memilih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansialnya,” tambahnya.
Dia juga mengungkapkan bahwa penjualan mobil listrik di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Menurut data Gaikindo, penjualan mobil listrik pada tahun 2022 mencapai 10 ribu unit, dan meningkat menjadi 17 ribu unit pada tahun 2023.
Kukuh optimis bahwa insentif fiskal tersebut akan meningkatkan penjualan mobil listrik di Indonesia sepanjang tahun 2024. Peningkatan ini juga akan menguntungkan industri nikel sebagai bahan baku pembuatan baterai mobil listrik.
Selain itu, Kukuh menyatakan bahwa insentif fiskal ini akan mendorong produsen mobil listrik di Indonesia untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Semakin tinggi TKDN, semakin besar insentif yang diberikan, yang akan mendorong pertumbuhan industri otomotif lebih lanjut.
“Dengan tren yang meningkat ini, masyarakat akan mendapat manfaatnya. Potensi pasar untuk kendaraan listrik cukup besar, dan jika semua pihak mendukung, ekosistem industri kita akan semakin kompetitif. Selain itu, kita juga memiliki kesepakatan dengan beberapa negara untuk menjadi pasar ekspor di masa depan,” tutup Kukuh.(BY)