Fitch Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia di ‘BBB’ dengan Outlook Stabil

Fitch soal Peringkat Utang Indonesia, Sri Mulyani: Kebijakan Terus Terjaga dengan Baik

Jakarta Lembaga pemeringkat kredit Fitch Ratings kembali menegaskan bahwa Indonesia berhasil mempertahankan peringkat kredit ‘BBB’ dengan prospek stabil. Keputusan ini diumumkan setelah melakukan penilaian pada awal Februari 2025. Stabilitas ekonomi nasional serta pengelolaan utang yang prudent menjadi faktor utama yang mendukung keputusan ini.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyambut baik hasil ini dan menyatakan bahwa outlook stabil yang diberikan mencerminkan kepercayaan Fitch terhadap kemampuan Indonesia dalam menjaga stabilitas makroekonomi serta mempertahankan prospek pertumbuhan ekonomi yang positif.

“Afirmasi peringkat ini juga menunjukkan bahwa kebijakan ekonomi Indonesia tetap terjaga dengan baik,” ujar Sri Mulyani dalam pernyataan resminya pada Rabu (12/3/2025).

Rasio Utang Indonesia
Fitch mengapresiasi disiplin fiskal yang diterapkan oleh Pemerintah, meskipun defisit fiskal pada 2025 diperkirakan meningkat menjadi 2,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Baca Juga  Pemerintah Perluas Akses Keuangan untuk Wujudkan Ekonomi Inklusif

Selain itu, Fitch juga mencatat bahwa Pemerintah tetap berkomitmen dalam meningkatkan penerimaan negara serta melakukan efisiensi dalam pengeluaran, sehingga stabilitas rasio utang tetap terjaga.

Menurut proyeksi Fitch, rasio utang Indonesia diperkirakan turun secara moderat menjadi 39,1 persen dari PDB pada 2028, yang mencerminkan strategi pengelolaan utang yang berhati-hati dan berkelanjutan.

Prospek Pertumbuhan Ekonomi 2025
Fitch memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 5,0 persen pada 2025, didorong oleh kuatnya konsumsi domestik, alokasi belanja pemerintah untuk sektor sosial dan infrastruktur, serta meningkatnya investasi swasta.

Meskipun pada 2026 Indonesia berpotensi menghadapi tantangan eksternal, seperti berkurangnya permintaan impor dari China dan kebijakan tarif tinggi dari Amerika Serikat, ekonomi nasional dinilai cukup tangguh untuk mempertahankan momentum pertumbuhannya.

Baca Juga  Indonesia Terima Undangan Rusia untuk Latihan Militer Gabungan

Pemerintah juga terus mengembangkan inovasi dalam pembiayaan pembangunan melalui Dana Kekayaan Negara Danantara, yang bertujuan mendukung proyek-proyek strategis nasional. Fitch menilai langkah ini sebagai strategi yang prospektif dalam pembangunan berkelanjutan, namun tetap mengingatkan agar risiko kewajiban kontijensi dapat dikelola dengan baik.

Selain itu, Fitch menyebutkan bahwa peringkat kredit Indonesia berpotensi meningkat jika Pemerintah dapat meningkatkan rasio penerimaan negara secara signifikan serta mengurangi risiko eksternal.

Pemerintah bersama Bank Indonesia terus mencermati perkembangan ekonomi global, berupaya menjaga daya beli masyarakat, mengendalikan inflasi, serta menstabilkan nilai tukar Rupiah guna mempertahankan momentum pemulihan ekonomi Indonesia.(BY)