Jakarta – Rahmad Pribadi, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), mencatat bahwa hingga Januari 2024, terdapat 8.734 kios yang menyediakan pupuk nonsubsidi di Pulau Jawa, mencakup sekitar 60 persen dari total 14.532 kios. Di Jawa Tengah, sebanyak 3.641 kios pupuk bersubsidi, atau 74 persen dari total 4.904 kios, juga telah menyediakan stok pupuk nonsubsidi.
Hingga 14 Januari 2024, ketersediaan pupuk bersubsidi dan nonsubsidi mencapai 1.907.888 ton, terdiri dari pupuk bersubsidi sebanyak 1.315.286 ton dan pupuk nonsubsidi sebanyak 592.602 ton.
Pupuk Indonesia terus mendukung ketahanan pangan nasional dengan meningkatkan produktivitas pertanian melalui ketersediaan pupuk, baik bersubsidi maupun nonsubsidi. Selain memenuhi alokasi pupuk bersubsidi sesuai mandat pemerintah, Pupuk Indonesia juga mengadakan Bazar Pupuk nonsubsidi dengan diskon 50%.
“Rangkaian kegiatan ini menjadi perwujudan komitmen kami dalam menjamin ketersediaan pupuk dan keterjangkauan harga pupuk nonsubsidi bagi para petani di wilayah Blora dan sekitarnya, sehingga masa tanam awal tahun ini dapat semakin dioptimalkan,” tambah Rahmad.
Hingga 14 Januari 2024, ketersediaan pupuk bersubsidi dan nonsubsidi mencapai 1.907.888 ton, dengan rincian urea subsidi sebanyak 831.172 ton, NPK subsidi sebanyak 484.115 ton, urea nonsubsidi sebanyak 592.692 ton, dan NPK nonsubsidi sebanyak 93.474 ton.
Stok pupuk bersubsidi sendiri sudah mencapai 200%, dua kali lipat lebih banyak dari ketentuan stok minimum yang ditetapkan oleh Pemerintah.(BY)