Jakarta – Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 3, didukung oleh Partai Perindo, Mahfud Md, menjanjikan pertumbuhan ekonomi mencapai 7% apabila dirinya dan Ganjar Pranowo dipercaya untuk memimpin Indonesia.
Salah satu strategi yang diusung untuk mendorong pertumbuhan ekonomi mencapai 7% adalah dengan melakukan penegakan hukum, terutama dalam upaya memberantas praktik korupsi.
Dalam merespons hal ini, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE), Mohammad Faisal, menyatakan bahwa untuk mencapai target tersebut, perlu didorong investasi, dan penghambat investasi yang perlu diatasi adalah praktik-praktik koruptif.
Menurutnya, pemberantasan korupsi menjadi faktor penting dalam meningkatkan daya tarik investasi yang pada gilirannya akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi.
“Pemberantasan korupsi menjadi salah satu strategi yang harus diimplementasikan untuk mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi,” tambahnya.
Dalam debat cawapres pada Jumat (22/12) malam, Mahfud Md menjelaskan bahwa alasan utama ekonomi Indonesia belum mencapai pertumbuhan 7% adalah adanya praktik korupsi dan inefisiensi di sektor-sektor pertumbuhan ekonomi, termasuk konsumsi, belanja pemerintah, ekspor-impor, dan investasi. Mahfud menekankan bahwa korupsi terjadi secara masif di lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif, serta di sektor alam seperti tanah, pertambangan, kelautan, dan udara.(BY)
