Jakarta – Jumlah penumpang LRT Jabodebek melaporkan penurunan setelah masa tarif promo sebesar Rp5.000 berakhir pada 30 September lalu. Sejak 1 Oktober 2023 hingga akhir Februari 2024, tarif LRT Jabodebek berkisar antara Rp3.000 hingga maksimal Rp20.000.
Kepala Humas LRT Jabodebek, Kuswardojo, menjelaskan bahwa penurunan jumlah penumpang ini disebabkan oleh berakhirnya tarif promo flat sebesar Rp5.000.
“Terjadi penurunan jumlah pengguna LRT Jabodebek setelah diberlakukan tarif promo kedua oleh Kemenhub,” ujarnya.
Menyikapi penurunan ini, Kuswardojo menjelaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan upaya untuk lebih memperkenalkan LRT Jabodebek kepada masyarakat secara luas. Langkah ini diambil untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang eksistensi LRT Jabodebek.
Upaya tersebut diharapkan dapat memperbaiki situasi dan membuat lebih banyak orang menggunakan layanan transportasi ini.
Dalam penjelasannya, Kuswardojo menyatakan, “Kami hingga saat ini masih terus melakukan sosialisasi dan mengenalkan LRT Jabodebek kepada masyarakat luas.”
Ia menambahkan, “Ini dilakukan dengan tujuan agar semakin banyak masyarakat yang tahu tentang keberadaan LRT Jabodebek serta memanfaatkan transportasi publik yang telah disediakan oleh pemerintah untuk mengurangi kemacetan.”
Meskipun tarif promo yang berakhir telah membuat penurunan jumlah penumpang, terdapat catatan positif. Banyak masyarakat telah memanfaatkan tarif promo tersebut untuk berwisata dan merasakan pengalaman unik dalam naik kereta tanpa masinis.
Sementara itu, dengan normalisasi tarif LRT Jabodebek yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan, jarak antara tarif normalnya telah diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 67 Tahun 2023. Tarif LRT Jabodebek saat ini adalah sebesar Rp5.000 untuk kilometer pertama perjalanan dan bertambah Rp700 per kilometer untuk perjalanan berikutnya.(BY)