Banten – Kawasan wisata Baduy di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, kini memasuki musim durian. Buah durian mulai dipanen sejak awal Desember, dan puncak panen diperkirakan akan terjadi pada Januari mendatang. Selama musim durian, buah ini sangat mudah ditemukan di Baduy, karena hampir setiap rumah di pemukiman suku Baduy menjajakan durian di terasnya.
Salah satu warga Baduy, Jamal, mengaku sudah berjualan durian selama seminggu dan selalu kehabisan stok setiap kali panen. “Sehari bisa jual lebih dari 100 buah, yang beli kebanyakan wisatawan yang datang ke rumah karena mereka sudah biasa datang tiap Desember atau Januari,” ujar Jamal saat ditemui di rumahnya, Rabu (18/12/2024).
Jamal menjelaskan bahwa ia memanen durian setiap hari, dan semuanya habis terjual pada hari yang sama. Ia memiliki 100 pohon durian yang berbuah, dan dapat dipanen secara bertahap hingga Februari mendatang. Durian yang dijualnya bervariasi harganya, mulai dari Rp 25.000 hingga Rp 50.000 per buah, dengan berbagai jenis durian lokal khas Baduy.
“Ada durian biksir, kadu kandel, dan yang paling dicari adalah jenis kalahang, yang punya rasa manis pahit, itu durian asli Baduy,” jelas Jamal. Durian-durian tersebut berasal dari kebun miliknya sendiri, yang tumbuh secara alami tanpa menggunakan pupuk kimia, sehingga dikenal sebagai durian organik. Wisatawan yang datang untuk berburu durian tidak hanya berasal dari Kabupaten Lebak, tetapi mayoritas datang dari Serang atau Jabodetabek.
Salah satunya adalah Rizkoh (26) dari Parungpanjang, yang datang ke Baduy lebih awal untuk berburu durian. “Teman saya bilang Baduy sudah musim durian, jadi ke sini untuk survei juga, karena nanti libur Natal dan tahun baru saya akan bawa wisatawan berburu durian,” ujar Rizkoh. Ia mengaku sudah rutin berkunjung ke Baduy setiap musim durian dan memiliki tempat langganan untuk membeli durian dengan harga miring.(des*)