Kotim  

Dukung Ketahanan Pangan, Kotawaringin Timur Siap Wujudkan Target Penanaman Jagung

Sampit, fajarharapan.id – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur bekerja sama dengan Kepolisian Resor (Polres) setempat optimis dapat memenuhi target penanaman jagung yang ditetapkan oleh pemerintah.

Bupati Kotawaringin Timur, Halikinnor, menyampaikan bahwa daerah ini menargetkan penanaman jagung seluas 23.217 hektare, sesuai dengan arahan dari Kapolres.

“Saya menargetkan setiap desa dapat menanam 100 hektare, meski tidak harus dilakukan dengan satu metode yang seragam. Kami percaya hal ini bisa tercapai, sementara itu perusahaan perkebunan juga akan membantu sisa target yang belum tercapai,” ungkapnya pada acara penanaman jagung serentak di PT NSP , Desa Camba, Kecamatan Kota Besi, Selasa (21/1/2025).

Program ini, yang melibatkan Polri, Kementerian Pertanian, Gapki, Perhutani, Inhutani, serta petani swadaya dan pihak swasta, dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia, termasuk di Kalimantan Tengah dan Kotawaringin Timur. Polres Kotawaringin Timur bersama pemerintah daerah setempat bekerja sama untuk mencapai target tersebut.

Baca Juga  Landasan Pacu Bandara H Asan Sampit Diperpanjang Tiga Kali Lipat, Bisa Tampung Pesawat Airbus

Polsek bersama pemerintah kecamatan dan desa akan mengawali pelaksanaan program ini. Pada tiga bulan pertama, diharapkan minimal 6.000 hektare dapat ditanami jagung. Bupati Halikinnor juga mengapresiasi dukungan Gapki Kalimantan Tengah yang menyediakan lahan 750 hektar dan GPPI Kotawaringin Timur, Katingan, serta Seruyan yang menyiapkan 220 hektar untuk laki-laki

“Dari target 100 hektar per desa, saya yakin meski belum tercapai sepenuhnya, setidaknya 50 hektare per desa bisa terwujud. Kami optimis, dengan kolaborasi ini, target tersebut akan tercapai,” tambahnya.

Halikinnor menyatakan dukungannya terhadap program ini sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan nasional. Ia juga menghargai kontribusi perusahaan swasta yang terlibat dalam program penanaman

“Harga jagung saat ini di atas Rp5.000 per kilogram, dan dalam setahun bisa dilakukan empat kali panen. Potensi hasil yang didapat bahkan bisa lebih besar dibandingkan kebun kelapa sawit. Ini adalah tanggung jawab kita semua demi kepentingan daerah,” ujarnya.

Baca Juga  Krisis Karhutla di Kotawaringin Timur, BPBD Catat 156 Kejadian

Kapolres Kotawaringin Timur, AKBP Resky Maulana Zulkarnain, berharap bahwa pada tiga bulan pertama ini, setidaknya sebagian dari target dapat tercapai.“Ada dua kluster yang diterapkan, yaitu dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit menggunakan sistem tumpang sari, serta dengan kelompok tani. Program ini harus nyata dan dapat dipertanggungjawabkan di lapangan,” kata Resky, menambahkan.(av)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *