Distribusi Vaksin PMK di Berbagai Provinsi Indonesia

Vaksin PMK
Vaksin PMK

Jakarta – Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan dinas peternakan di tingkat provinsi, kabupaten/kota, serta asosiasi terkait untuk segera menangani wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dengan melaksanakan vaksinasi massal di berbagai wilayah.

“Kami sudah mulai mendistribusikan vaksin PMK dan melaksanakan vaksinasi di sejumlah provinsi di Indonesia. Tujuan utama distribusi ini adalah untuk mencegah penyebaran virus PMK serta menjaga kesehatan ternak,” ujar Kepala Balai Besar Veteriner Farma (BBVF) Pusvetma Surabaya, Edy Budi Susila, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

banner sidebar

Edy mengungkapkan bahwa Kementan, melalui Ditjen PKH, telah melakukan kolaborasi dengan dinas peternakan provinsi, dinas peternakan di kabupaten/kota, serta Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI) dalam mendistribusikan vaksin pada 28-29 Desember 2024.

Vaksin PMK yang didistribusikan merupakan produk dari BBVF Pusvetma Kementan yang telah teruji dan mendapatkan persetujuan untuk digunakan dalam pengendalian PMK di Indonesia.

Edy menambahkan, sebanyak 2.000 botol atau 50.000 dosis vaksin telah disebarkan ke berbagai daerah, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta, DKI Jakarta, dan Lampung.

Baca Juga  Syarat Ketat untuk Ganti Foto e-KTP di Indonesia

Di Jawa Timur, distribusi vaksin dengan jumlah 12.500 dosis telah diserahkan ke Dinas Peternakan di kabupaten Kediri, Blitar, Tulungagung, Jombang, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi, dan Jember.

Sementara itu, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan (PPHNAK) Ditjen PKH Kementan, Makmun, memulai distribusi vaksin di Kediri. Ia menegaskan bahwa bantuan vaksin ini menunjukkan komitmen Kementan dalam mengendalikan PMK di lapangan.

Selain vaksin, Kementan juga menyediakan obat-obatan, antibiotik, dan desinfektan untuk membantu peternak mengatasi penyakit lainnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal PKH Kementan, Agung Suganda, mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi peningkatan penyakit hewan. Menurutnya, kesehatan ternak sangat berpengaruh pada peningkatan produksi ternak nasional.

Ia juga menekankan pentingnya vaksinasi sebagai langkah preventif untuk menjaga kesehatan ternak dan mencegah penularan penyakit, termasuk PMK.

“Pengendalian penyakit hewan sangat penting untuk mendukung ketahanan pangan hewani dan memperkuat subsektor peternakan Indonesia,” kata Agung di Jakarta, Jumat (27/12).

Baca Juga  Kebakaran Hebat di Sukabumi, Rumah Hangus Dilalap Si Jago Merah

Kementan juga membuka layanan hotline Satuan Tugas untuk pelaporan penyakit hewan di nomor 0811-1182-7889. Masyarakat yang menemukan kasus penyakit hewan dapat segera melaporkan untuk mendapatkan penanganan yang cepat.

Kerja sama yang solid antara Kementan, produsen obat hewan, Dinas Peternakan, dan pihak terkait lainnya diharapkan dapat mengendalikan wabah PMK dengan baik, sehingga subsektor peternakan Indonesia dapat memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional.

“Mari kita bersinergi untuk mencegah penularan PMK dan menjaga kesehatan ternak demi masa depan peternakan yang lebih baik,” tambah Agung.(des*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *