banner sidebar

Demplot Petroganik di Blora Sukses Tingkatkan Hasil Panen Padi

Produktivitas Padi Meroket karena Pupuk Organik.
Produktivitas Padi Meroket karena Pupuk Organik.

Blora Petani di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mengalami peningkatan produktivitas padi setelah menerapkan penggunaan pupuk organik Petroganik secara konsisten. Hasil panen menunjukkan kenaikan produksi hingga 17,2%, dengan hasil dari lahan percontohan (demplot) mencapai 7,4 ton per hektare, lebih tinggi dibandingkan rata-rata sebelumnya yang hanya 6,5 ton per hektare.

Dampak Positif Pupuk Organik
Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh, menyatakan bahwa program demplot Petroganik dilakukan untuk memberikan edukasi kepada petani terkait manfaat pupuk organik dalam meningkatkan hasil pertanian. Penggunaan pupuk secara seimbang antara organik dan anorganik terbukti memberikan dampak signifikan terhadap kesuburan tanah dan produktivitas tanaman.

Hasil uji tanah di Kabupaten Blora menunjukkan bahwa kadar C-Organik di lahan pertanian masih rendah, yakni di bawah 2 persen. Kondisi ini juga banyak ditemukan di berbagai wilayah pertanian di Indonesia, sehingga pemakaian pupuk organik menjadi langkah strategis untuk memperbaiki struktur tanah.

Dukung Program Swasembada Pangan
Tri Wahyudi menjelaskan bahwa penggunaan Petroganik dengan dosis 500 kg per hektare mampu memberikan hasil pertanaman yang lebih baik. Oleh karena itu, petani diharapkan bisa menerapkan metode ini agar produksi padi meningkat secara berkelanjutan, sejalan dengan program swasembada pangan nasional.

Baca Juga  Bapanas Anjurkan Masyarakat Tanam Cabai Sendiri

Alokasi Pupuk Subsidi di Blora
Pada tahun 2025, Kabupaten Blora mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi terbesar kedua di Jawa Tengah dengan total 122.500 ton. Rinciannya, 67.500 ton Urea, 50.000 ton NPK Phonska, dan 5.000 ton pupuk organik. Kabupaten ini juga memperoleh 10 persen dari total alokasi pupuk organik bersubsidi di Jawa Tengah, yaitu sebanyak 50.341 ton.

Saat ini, realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di Blora telah mencapai 27.208 ton atau 22 persen dari total kuota, lebih tinggi dibandingkan rata-rata provinsi yang baru mencapai 18 persen. Secara nasional, tingkat penyerapan pupuk bersubsidi di Blora juga cukup tinggi, berada di peringkat lima besar.

Direktur Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian, Jekvy Hendra, mengapresiasi komitmen Kabupaten Blora dalam meningkatkan penggunaan pupuk organik. Menurutnya, pupuk Petroganik tidak menggantikan pupuk kimia, tetapi berperan sebagai pelengkap untuk menjaga keseimbangan kesuburan tanah dan meningkatkan produktivitas pertanian.

Baca Juga  Perjalanan Sukses Daihatsu Xenia, 20 Tahun di Indonesia

Upaya Blora Menjadi Lumbung Pangan
Bupati Blora, Arief Rohman, menegaskan komitmen daerahnya untuk menjadi salah satu pusat produksi pangan di Jawa Tengah. Ia menyampaikan apresiasi kepada Pupuk Indonesia dan Kementerian Pertanian atas edukasi dan dukungan yang diberikan kepada petani Blora.

“Kami berharap semakin banyak petani yang beralih ke Petroganik karena hasilnya sudah terbukti baik. Kami juga akan terus mendorong dinas pertanian untuk memperluas penggunaan pupuk organik ini,” kata Arief.

Sebagai bagian dari dukungan kepada petani, Pupuk Indonesia juga menggelar program Rembuk Tani, sebuah inisiatif untuk meningkatkan akses petani terhadap pupuk serta mendorong peningkatan hasil panen melalui sosialisasi dan diskon khusus. Pada program ini, tersedia promo pembelian pupuk Petroganik dan Phonska Plus selama Ramadan, di mana petani bisa mendapatkan kupon undian dengan transaksi minimal Rp200.000 dan berkesempatan meraih berbagai hadiah menarik.

Dengan berbagai upaya ini, diharapkan pertanian di Blora semakin maju dan berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional.(BY)