Bukittinggi, fajarharapan.id – Proses pencarian dan evakuasi korban akibat erupsi Gunung Marapi yang melanda Kabupaten Tanah Datar dan Agam, Sumatera Barat (Sumbar) terus dilakukan oleh tim gabungan.
Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) memobilisasi 10 anggota unit khusus mereka yang dikenal sebagai Basarnas Special Group (BSG), yang turun langsung dari Jakarta.
“Total ada 10 personel BSG dan delapan staf Operasi SAR, total ada 18 orang,” ungkap Abdul Malik, juru bicara Basarnas.
BSG adalah unit elit Basarnas yang memiliki keahlian dan peralatan khusus untuk penanganan kecelakaan dan kejadian darurat di berbagai lokasi di Indonesia.
Menurut Abdul Malik, proses evakuasi para pendaki yang terdampak erupsi Gunung Marapi sedang disesuaikan dengan kondisi alam.
“Proses pencarian sementara dihentikan karena terjadi erupsi lagi. Tim gabungan masih berupaya melakukan pencarian sambil juga mencari perlindungan,” jelasnya.
Selanjutnya dikatakan, 11 orang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumbar. Sedangkan jumlah survivor atau korban yang selamat dari erupsi mencapai 75 orang, di mana 49 orang telah dievakuasi dengan selamat dan sebagian di antaranya sudah kembali ke rumah masing-masing.
“Tim gabungan berhasil pada Pukul 07.10 Wib tadi menemukan tiga orang selamat dan 11 meninggal dunia. Total temuan hari ini mencapai 14 orang, masih ada 12 pendaki yang belum ditemukan,” tambahnya.
Namun, 11 orang yang meninggal dunia belum teridentifikasi secara resmi karena banyak korban yang belum dikenali.
“Korban tersebut telah dibawa ke rumah sakit untuk proses identifikasi, yang melibatkan tim Disaster Victim Identification (DVI) dari Polri dan berbagai unsur terkait lainnya,” terang Abdul Malik.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Kepolisian Daerah Sumbar, Kombes drg Lisda Cancer, menjelaskan bahwa polisi dari Polda Sumbar turut terlibat dalam proses evakuasi dan penanganan korban erupsi Gunung Marapi.
“Tim DVI dari Polda Sumbar berjumlah tujuh orang , ditambah Tim Dokkes Polda dan Polres Padang Panjang, Agam, Bukittinggi, serta Tanah Datar juga sudah turun,” tambahnya.
Operasi identifikasi korban dilakukan di Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Kota Bukittinggi, yang menjadi pusat operasi DVI dalam penanganan korban erupsi Gunung Marapi.(kaz)