Padang – Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik, menyampaikan bahwa 11 orang dinyatakan meninggal dunia akibat erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar).
Menurut Abdul Malik, jumlah survivor atau korban erupsi mencapai 75 orang, yang tercatat di posko. Dari jumlah itu, 49 orang sudah dievakuasi dengan selamat, dan sebagian di antaranya sudah dipulangkan ke rumah masing-masing.
“Pencarian hingga pukul 07.10 WIB, tim gabungan berhasil menemukan tiga orang selamat dan 11 meninggal dunia. Total temuan hari ini mencapai 14 orang, sehingga masih ada 12 orang pendaki yang perlu dicari lagi,” ujarnya.
Namun, 11 orang yang meninggal belum terdata secara pasti karena banyak yang tidak dikenali. Oleh karena itu, korban tersebut akan dibawa ke rumah sakit terlebih dahulu untuk diidentifikasi melibatkan tim DVI dari Polri.
Abdul Malik juga menginformasikan bahwa Kantor Pusat Basarnas berencana mengerahkan Basarnas Special Group (BSG) ke Gunung Marapi dalam proses evakuasi. Tim BSG merupakan satuan elit milik Basarnas dengan alat dan kemampuan khusus.
Saat ini, proses evakuasi para pendaki Gunung Marapi telah dihentikan sementara karena erupsi kembali terjadi. Petugas gabungan masih berupaya melakukan pencarian sambil mencari perlindungan sesuai dengan kondisi alam yang sedang tidak bersahabat.
Pasca erupsi, puluhan pendaki terjebak di tengah hujan batu kerikil yang berjatuhan dari langit, melanda beberapa kawasan di Kabupaten Agam. Pusdalops PB BNPB mencatat beberapa kawasan terdampak hujan batu abu dan batu, termasuk Kecamatan Canduang, Sungai Pua, Ampek Angkek, dan Malalak. Kawasan yang terdampak hujan abu antara lain Banuhampu, Tilatang Kamang, Baso, Tanjung Raya, Lubuk Basung, IV Koto, Matur, Tanjung Mutiara, Palembayan, dan Kamang Magek. (des)