Kota Pariaman – Kasihan ibu saya dia tinggal sendiri ayah sudah tidak ada.Untuk menghidupi saya, dan saudara kembar saya, ibu harus jualan goreng setiap harinya. Karena, keluarga kami memang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Tapi mau bagaimana lagi, saya harus berangkat untuk bisa mengubah nasib keluarga, ungkap Darwin.
Darwin menyatakan, saya ingin Mambangkik Batang Tarandam, itulah niat saya ikut dalam pelatihan ini guna mendapatkan sertifikat profesional welding sebagai salah satu syarat keberangkatan saya untuk bisa bekerja ke Korea.
Hal demikian, saya lakukan semata-mata adalah untuk mengubah nasib keluarga saya menjadi lebih baik lagi. Juga untuk membahagiakan ibu dan saudara kembar saya.
Hal tersebut disampaikan Darwinsyah Putra salah satu peserta pelatihan welding (pengelasan) kapal ke LPK OTI (Geweld) yang akan berangkat ke Kota Batam, saat diwawancarai oleh Tim MCP di sela-sela keberangkatannya ke Kota Batam, di Halaman Rumah Dinas Wali Kota Pariaman, Minggu (9/4/23).
“Saya sangat berterimakasih sekali kepada pemerintah Kota Pariaman yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk bisa bekerja di luar negeri. Semoga apa yang menjadi harapan Bapak Wali Kota bisa terkabul. Juga, amanah beliau serta ibu saya akan saya jaga dan jalankan dengan sebaik-baiknya” pungkas Darwin.
Sementara itu, ibu Mariani, orang tua Darwin mengatakan sangat senang dan bahagia sekali anaknya bisa berangkat ikut pelatihan dan akan bekerja ke Korea Selatan nantinya.
“Saya ikhlas melepas anak saya Darwin untuk bekerja ke Korea, dan saya sangat bangga sekali. Karena, dia akhirnya bisa juga ikut dalam pelatihan ini berkat bantuan dari Bapak Wali Kota Pariaman Genius Umar, juga yang lainnya” ujar ibu dari dua orang anak kembar ini.
Kata Mariani, saya akan terus berdoa supaya anak saya Darwin selalu diberi kesehatan dan bisa bekerja di Korea. Mudah-mudahan anak saya berhasil dalam pekerjaannya dan bisa membahagiakan dirinya sendiri.
“Jika ada rezeki lebih untuk saya dan saudara kembarnya, saya ingin dia juga membahagiakan saya dan saudaranya semampu dia. Tetapi yang lebih utama adalah kebahagian untuk dirinya sendiri dahulu” ucap ibu Mariani dengan terbata-bata. (mc/909)