Tim SAR Dikerahkan Evakuasi Pendaki Marapi yang Terjebak Erupsi

Tim SAR dikerahkan evakuasi pendaki gunung Marapi.
Tim SAR dikerahkan evakuasi pendaki gunung Marapi.

Bukittinggi – Pos SAR Limapuluh Kota telah mengirimkan tim evakuasi sebagai tanggapan terhadap laporan bahwa masih ada pendaki yang terjebak di tengah erupsi Gunung Marapi.

Komandan Pos SAR Limapuluh Kota, Robin Saputra, mengungkapkan bahwa lima personel SAR telah disiapkan untuk melaksanakan evakuasi pendaki yang terjebak. “Kita mengirimkan tim yang terdiri dari 5 orang penyelamat dan dua orang potensi,” kata Robin.

Dari laporan terbaru yang diterima dari BPBD Kota Bukittinggi, masih ada 23 orang pendaki yang terjebak di Gunung Marapi. Sebelumnya, ketika erupsi terjadi, sebanyak 70 orang pendaki dilaporkan berada di Gunung Marapi.

Eka Dhamayanti, Pelaksana Harian Kepala BKSDA Sumbar, menyebutkan bahwa data dari sistem pemesanan online pendakian Taman Wisata Alam (TWA) Marapi menunjukkan bahwa 57 orang pendaki telah terdaftar dalam sistem online, sementara 13 orang lainnya telah melakukan check-in di pintu masuk Batu Palano.

Erupsi Gunung Marapi terjadi pada pukul 14.54 WIB dan memberikan dampak tidak hanya kepada para pendaki yang beraktivitas di kawasan gunung, tetapi juga menyebabkan hujan abu vulkanik yang melanda beberapa daerah sekitar Gunung Marapi.

Baca Juga  Sudaryono Dengar Curhatan Pedagang di Pasar Surtikanti dan Karanghayu Semarang

Daerah yang terkena dampak meliputi Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam, Kota Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang.

Dalam upaya menanggapi laporan tentang pendaki yang masih terjebak di tengah erupsi Gunung Marapi, Pos SAR Limapuluh Kota telah melakukan mobilisasi tim evakuasi. Komandan Pos SAR Limapuluh Kota, Robin Saputra, mengonfirmasi bahwa lima personel SAR telah dikerahkan untuk melaksanakan evakuasi pendaki yang terjebak.

“Kita berangkatkan tim terdiri dari 5 personel penyelamat dan dua orang dengan potensi tertentu,” ungkap Robin Saputra.

Laporan terbaru dari BPBD Kota Bukittinggi menyebutkan bahwa masih ada 23 orang pendaki yang terjebak di Gunung Marapi. Sebelumnya, ketika erupsi terjadi, sebanyak 70 orang pendaki dilaporkan berada di Gunung Marapi.

Eka Dhamayanti, Pelaksana Harian Kepala BKSDA Sumbar, menyampaikan bahwa data dari sistem pemesanan online pendakian Taman Wisata Alam (TWA) Marapi menunjukkan bahwa 57 orang pendaki telah terdaftar dalam sistem online, sementara 13 orang lainnya telah melakukan check-in di pintu masuk Batu Palano.

Baca Juga  Pemprov Sumbar Jadikan Program Perhutanan Sosial Sebagai Lokomotif Perekonomian Masyarakat Sekitar Hutan

Erupsi Gunung Marapi terjadi pada pukul 14.54 WIB dan memberikan dampak yang signifikan. Selain berdampak pada para pendaki yang beraktivitas di kawasan gunung, hujan abu vulkanik juga dilaporkan menyelimuti beberapa daerah di sekitar Gunung Marapi.

Beberapa daerah yang terdampak meliputi Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam, Kota Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang. BPBD Kota Bukittinggi juga telah mengambil langkah mitigasi dengan mendistribusikan masker kepada warga untuk melindungi diri dari dampak abu vulkanik.

Situasi di lapangan terus dimonitor oleh pihak berwenang, dan upaya evakuasi sedang dilakukan dengan penuh kewaspadaan. Masyarakat di wilayah terdampak diminta untuk tetap tenang, mengikuti arahan dari otoritas setempat, dan menjaga kesehatan dalam menghadapi kondisi darurat ini. Tim SAR dan relawan terus berkoordinasi untuk memastikan keselamatan penduduk dan pendaki yang terjebak di Gunung Marapi.(ab)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *