banner sidebar
Jambi  

Banjir dan Longsor Landa Sejumlah Desa di Kerinci

Banjir melanda sejumlah wilayah di Kerinci-(Foto/Jambi-independent.co.id)
Banjir melanda sejumlah wilayah di Kerinci-Foto : Saprial-Jambi-independent.co.id

Kerinci, fajarharapan.id – Akibat hujan lebat yang melanda Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi pada Rabu sore hingga malam, beberapa anak sungai di wilayah tersebut meluap, termasuk Sungai Batang Merao yang tumpah dan menyebabkan genangan air mengenai rumah warga pada Rabu malam.

Informasi dari lapangan menyebutkan bahwa curah hujan yang tinggi menjadi penyebab utama banjir ini, terutama di Bentara Sungai Batang Merao, kecamatan Depati Tujuh.

Banjir terjadi antara pukul 19.00 hingga subuh dini hari pada Rabu, menyebabkan ratusan rumah warga di beberapa desa, seperti diri koto Tuo, Tebat ijuk, desa baru Kubang, dan Desa Lubuk Suli, terendam banjir. Di desa Lubuk Suli, ketinggian air mencapai 1 meter di beberapa titik.

Seorang warga menyatakan bahwa banjir kali ini merupakan salah satu yang terparah di Kecamatan Depati Tujuh.

“Curah hujan yang tinggi membuat air sungai meluap dan mencapai permukiman warga,” ujarnya.

Baca Juga  Jokowi Pantau Langsung Penanganan Darurat Banjir Lahar Dingin di Sumbar

Informasi dari Komandan TRC BPBD Kerinci, Supratman, menyebutkan bahwa banjir melanda beberapa titik di Kerinci, seperti kecamatan Kayu Aro di desa Sungai Dalam, kecamatan Gunung Kerinci di desa Siulak Deras Mudik, kecamatan Air Hangat, Koto duo lamo, desa Valao, Kito duo baru, dan kecamatan Depati Tujuh di desa Lubuk Suli, Kubang.

“Sekitar 30 personel telah kita kerahkan ke beberapa titik banjir pada Rabu malam untuk penanganan darurat,” ujar Supratman.

Banjir terjadi dari pukul 19.00 hingga 02.00 dini hari dan masih berlanjut di pagi hari di desa Lubuk Suli.

Tingginya intensitas hujan akhir-akhir ini di wilayah Kerinci bukan saja menyebabkan terjadinya banjir, tapi juga menyebabkan terjadinya longsor di Kayu Aro dan bahkan jalan menuju perkantoran Bupati Kerinci juga terdampak parah.

Baca Juga  Pj Bupati Asraf Pantau Situasi Longsor di KM 18 Puncak: Jalan Kembali Normal, Potensi Dampak Harga Jika Tak Diperhatikan

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kerinci, Dedi Andrizal, menyatakan, dari empat kecamatan yang terdampak banjir, Kecamatan Depati Tujuh menjadi yang paling parah dengan banyaknya rumah terendam.

“Kita telah memberikan bantuan berupa makanan cepat saji kepada warga terdampak,”ujar Dedi.

Ia menambahkan, hujan deras dan meluapnya sungai menjadi penyebab utama banjir. “Untuk pencegahan lebih lanjut, tembok penahan air di lokasi tersebut harus ditinggikan,” tegasnya.

Pejabat Bupati Kerinci, Asraf, menyampaikan keprihatinannya atas banjir yang melanda warga Depati Tujuh.

“Pemkab telah menginstruksikan kepada instansi terkait untuk segera memberikan bantuan darurat dan meninggikan tembok penahan air di Kecamatan Depati Tujuh,” kata Asraf.

Asraf juga memastikan kesiapan seluruh pihak terkait untuk mengantisipasi hujan yang masih berpotensi tinggi dan kemungkinan banjir kembali. (*/kaz piliang)