Aceh  

Balai Guru Penggerak Aceh Dorong Keberlanjutan Program Sekolah Penggerak

Singkil, fajarharapan.id – Perwakilan Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Aceh, Supriati menegaskan bahwa pelaksanaan program-program unggulan seperti Program Sekolah Penggerak dan implementasi Kurikulum Merdeka harus tetap berlanjut meskipun terjadi pergantian Menteri Pendidikan.

Pernyataan tersebut disampaikan Supriati dalam Lokakarya 7 yang berlangsung di SMP Negeri 1 Rimo, Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil, Ahad, 8 Desember 2024.

banner sidebar

Supriati menjelaskan bahwa Lokakarya 7 merupakan puncak dari rangkaian kegiatan program yang bertujuan meningkatkan kompetensi guru. Di Aceh, Program Sekolah Penggerak telah dilaksanakan di 23 kabupaten dengan 1.554 peserta yang terlibat. Program ini mendapatkan apresiasi khusus, terutama bagi para guru di Kabupaten Aceh Singkil yang berhasil mengikuti dan menyelesaikan pelatihan.

“Program ini bukan hanya untuk kepentingan daerah tertentu, seperti Aceh Singkil, tetapi untuk kemajuan pendidikan secara menyeluruh,” kata Supriati. Ia juga berharap para guru dari Angkatan 10 dan 11 bisa berbagi pengalaman dan memberikan kontribusi lebih dalam meningkatkan mutu pendidikan di Aceh.

Dengan semangat “bergerak, tergerak, dan menggerakkan,” Balai Guru Penggerak di Banda Aceh berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan pendidikan di provinsi tersebut. Hingga saat ini, Aceh telah melahirkan 3.733 guru penggerak yang diharapkan mampu menjadi motor penggerak transformasi pendidikan.

Baca Juga  Tim Pemenangan di Singkil Utara Mantapkan Dukungan untuk Safriadi Oyon Jelang Pilkada

Acara lokakarya ini juga bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional, di mana sebanyak 60 peserta dari lima kecamatan dan delapan sekolah tingkat SD ikut serta dalam kegiatan ini. Lokakarya diakhiri dengan kunjungan ke sejumlah stand pameran yang telah disiapkan oleh Dewan Guru.

Supriati menekankan pentingnya sinergi antara program-program inovatif dengan komitmen semua pihak untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik dan relevan di era digital.

Dalam rangka Festival Panen Karya, Asisten II Pemerintah Daerah, Faisal, menekankan pentingnya peningkatan kualitas pendidikan, terutama dalam hal penyediaan guru yang berkualitas dan mampu memotivasi anak didik. Menurut Faisal, perkembangan teknologi yang sangat cepat menuntut adanya adaptasi digital, serta pembelajaran yang kreatif dan inovatif di kalangan pendidik.

Faisal juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara guru, orang tua, dan siswa. “Guru dan orang tua harus mampu berbagi peran dalam mendukung proses belajar anak,” katanya. Ia menambahkan bahwa guru harus fleksibel dan adaptif dalam lingkungan belajar yang berpusat pada siswa, sekaligus menghadapi tantangan era digital yang terus berkembang.

Baca Juga  STAIN TDR Meulaboh Apresiasi Peran BKPRMI Aceh Singkil dalam Moderasi Beragama

Selain itu, Faisal mengungkapkan bahwa guru dihadapkan pada tantangan untuk menyesuaikan diri dengan teknologi. “Guru harus mampu menundukkan teknologi, serta berani mencoba metode pengajaran yang relevan dengan perkembangan zaman,” ujarnya. Ia juga menekankan bahwa perubahan moral yang terjadi di era digital menjadi salah satu tantangan besar bagi para pendidik.

“Guru harus memiliki karakteristik yang melek teknologi, serta dituntut untuk berinovasi dan berpikir lebih keras,” lanjutnya. Faisal berharap agar guru penggerak bisa menjadi teladan dan solusi di sekolah, serta menjadi motivasi yang baik bagi anak didik.

Sebagai penutup, Faisal menegaskan bahwa Pemerintah Daerah akan terus mendorong perbaikan pendidikan, baik dalam hal kompetensi tenaga pengajar maupun penyediaan sarana dan prasarana, sehingga pendidikan di daerah tersebut mampu bersaing di tingkat nasional.|K4

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *