Jakarta – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono, mengungkapkan bahwa seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berada di bawah naungan OIKN akan mulai berpindah ke IKN pada Maret 2025. Keputusan ini diambil agar seluruh aktivitas pemerintahan dan pembangunan di IKN dapat lebih terfokus.
Menurut Basuki, proses pemindahan ASN ini akan menjadi yang pertama dibandingkan dengan kementerian atau lembaga lain. Langkah tersebut diharapkan mampu meningkatkan efektivitas kinerja ASN dalam membangun IKN.
Pembangunan Kantor Otorita IKN
Lebih lanjut, mantan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu menjelaskan bahwa kepindahan ASN ke IKN selaras dengan rampungnya pembangunan kantor baru OIKN. Proses konstruksi ditargetkan selesai pada akhir Februari 2025.
“Kantor OIKN sudah hampir selesai bulan ini. Seluruh kegiatan OIKN nantinya akan berpusat di IKN, dan semua pegawai Otorita akan berkantor di sana,” tambahnya.
Fasilitas Hunian ASN di IKN
Selain kantor, Basuki juga menyampaikan bahwa pembangunan hunian bagi ASN, TNI/Polri, serta rumah jabatan menteri sedang dalam tahap penyelesaian.
Saat ini, sebanyak 27 menara hunian vertikal untuk ASN telah selesai dibangun. Setiap menara terdiri dari 60 unit tempat tinggal, dengan luas masing-masing unit mencapai 98 meter persegi. Unit tersebut dirancang dengan tiga kamar tidur dan dua kamar mandi.
“Sementara bagi ASN yang sudah berkeluarga, masing-masing akan mendapatkan satu unit hunian,” jelasnya.
Basuki juga menargetkan tambahan 10 menara hunian vertikal bagi ASN yang akan selesai pada akhir Februari, sehingga pada awal Maret 2025, sebanyak 37 menara sudah siap digunakan. “Seluruhnya sudah lengkap dengan perabotan,” ungkapnya.
Sementara itu, rumah tapak yang diperuntukkan bagi pejabat menteri saat ini dirancang sebanyak 36 unit. Namun, dengan adanya perubahan struktur kabinet Prabowo-Gibran yang menyebabkan bertambahnya jumlah kementerian dan lembaga, usulan pembangunan unit tambahan sedang dalam pembahasan.
“Saat ini tersedia 36 unit rumah jabatan menteri, sementara jumlah menteri sudah mencapai 48 orang. Oleh karena itu, sedang dikaji kemungkinan penambahan unit baru,” kata Basuki.
Progres Pembangunan di IKN
Dalam kesempatan yang sama, Basuki juga memaparkan perkembangan sejumlah proyek penting di IKN. Pembangunan Istana Kepresidenan, Istana Negara, Lapangan Upacara, dan Istana Wakil Presiden telah mencapai 40%. Namun, beberapa fasilitas lainnya, seperti Kantor Sekretariat Presiden dan Kantor Sekretariat Negara, telah rampung.
“Istana Kepresidenan, Istana Negara, Lapangan Upacara, dan Istana Wakil Presiden saat ini progresnya baru sekitar 40%. Sementara itu, Kantor Sekretariat Presiden dan Kantor Sekretariat Negara sudah selesai dibangun,” jelasnya.
Selain itu, pembangunan empat kompleks kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) hampir rampung dengan progres mencapai 98%. Sebagian besar furnitur sudah mulai dipasang. Setiap kompleks terdiri dari empat menara, sehingga total terdapat 14 menara yang siap digunakan.
“Kantor Kemenko sudah hampir selesai, sekitar 98% dan beberapa furnitur sudah masuk. Setiap Kemenko memiliki empat menara, sehingga totalnya ada 14 menara. Saat ini, penempatan kementerian sedang diatur oleh Kementerian Sekretariat Negara,” tambahnya.
Di sisi lain, pembangunan kantor Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU) juga terus berjalan dan saat ini telah mencapai sekitar 60%.
“Kantor Kementerian PU sedang dalam proses pembangunan dan kini progresnya mencapai 60%,” tutup Basuki.(BY)