Doha – Menurut Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, Hamas telah mengajukan sejumlah perubahan signifikan terhadap proposal gencatan senjata di Gaza yang diajukan AS. Blinken menegaskan bahwa tidak semua perubahan tersebut bisa dipenuhi.
AS bersama negara-negara mediator lainnya berusaha untuk memfasilitasi negosiasi antara Hamas dan Israel.
Hamas memberikan tanggapannya terhadap proposal gencatan senjata tiga tahap yang diajukan Presiden AS Joe Biden pada Selasa lalu.
Seorang pejabat Hamas, dalam pernyataannya kepada Reuters, menyatakan bahwa posisi mereka tetap bahwa gencatan senjata harus mengarah pada penghentian permanen konflik, penarikan semua pasukan Israel dari Gaza, rekonstruksi, dan pembebasan tahanan Palestina di Israel.
Antony Blinken menyatakan, “Hamas bisa saja menjawab dengan ‘iya’, namun mereka menunda hampir dua minggu dan mengusulkan banyak perubahan, beberapa di antaranya melebihi posisi sebelumnya yang telah disetujui.”
Namun, Blinken menambahkan bahwa beberapa usulan Hamas masih memungkinkan untuk dipertimbangkan, memberi harapan bahwa kesenjangan antara kedua belah pihak masih bisa diatasi.
“Kami bertekad untuk mengurangi kesenjangan tersebut dan saya percaya itu bisa terjadi,” katanya.
Menanggapi pernyataan Blinken, pejabat Hamas Osama Hamdan membantah klaim bahwa Hamas mengajukan tuntutan baru terhadap proposal gencatan senjata AS.
Hamdan juga menegaskan bahwa Blinken bukanlah bagian dari solusi dalam konflik Gaza, melainkan bagian dari masalah tersebut.(des)