Arus Balik Lebaran 2025 Lancar, Kecelakaan Turun Drastis

Jakarta, fajarharapan.id – Momentum arus balik Lebaran 2025 menjadi catatan penting dalam sejarah lalu lintas nasional. Tidak hanya berjalan lancar dan aman, tetapi juga mencatat penurunan drastis angka kecelakaan. Ini tak lepas dari keberhasilan Operasi Ketupat 2025 yang dijalankan secara terpadu oleh berbagai instansi, termasuk PT Jasa Raharja sebagai perwakilan BUMN.

Pemantauan kondisi arus balik dilakukan langsung dari udara pada Minggu, 6 April 2025, oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama jajaran menteri dan pimpinan BUMN. Rute pemantauan mencakup jalur padat dari KM 414 GT Kalikangkung hingga KM 70 GT Cikatama di Tol Trans Jawa, titik strategis pertemuan arus kendaraan dari wilayah timur.

Strategi rekayasa lalu lintas seperti sistem satu arah (one way) nasional dan contra flow terbukti efektif memperlancar pergerakan kendaraan. Kapolri mengungkapkan, waktu tempuh pemudik saat arus balik tahun ini menjadi lebih singkat, hanya sekitar 5 jam 6 menit, lebih cepat dari tahun sebelumnya.

Tidak hanya soal kelancaran, aspek keselamatan juga menjadi sorotan. Kapolri menyampaikan bahwa tingkat kecelakaan dan fatalitas pada Lebaran tahun ini turun hingga 47 persen secara nasional, dan bahkan mencapai 64 persen di jalur Jawa Barat—baik tol maupun jalur arteri.

Baca Juga  Tekan Angka Kecelakaan, Satlantas Kota Pariaman dan Jasa Raharja Gelar Operasi Gabungan

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyebut bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama keberhasilan. Persiapan matang dan koordinasi intensif selama periode mudik dan balik Lebaran memastikan sistem pengamanan berjalan optimal di lapangan.

Ia juga menyoroti meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas. Menurutnya, kepatuhan terhadap aturan serta arahan petugas meningkat secara signifikan, sehingga risiko kecelakaan dapat ditekan dengan efektif.

Dari sisi kesehatan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menilai penurunan kecelakaan sebagai indikator positif. Ia menambahkan, lalu lintas yang lancar turut menurunkan stres pengemudi, dan berujung pada minimnya potensi kecelakaan fatal. “Ini menunjukkan pentingnya menjaga kenyamanan mental pengemudi,” ujarnya.

Pada Selasa pagi, 8 April 2025, sistem one way nasional resmi dihentikan pukul 09.00 WIB. Kepala Korlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho menyatakan bahwa kondisi lalu lintas telah kembali normal dan terkendali. Meski begitu, Operasi Ketupat 2025 tetap berjalan hingga tengah malam untuk memastikan semua pemudik tiba dengan selamat.

Baca Juga  Santunan Kecelakaan Jasa Raharja di Sumatera Barat Capai Rp69,9 Miliar pada 2024

Presiden RI Prabowo Subianto melalui Kapolri turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh petugas yang terlibat. Dukungan penuh dari Korlantas Polri, TNI, Kementerian Perhubungan, PT Jasa Raharja, serta berbagai stakeholder lainnya menjadi faktor utama kelancaran arus balik tahun ini.

Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, menegaskan bahwa sinergi ini menjadi bukti kuat pentingnya kerja sama dalam menjaga keselamatan di jalan raya. Menurutnya, penurunan angka kecelakaan di tol dan jalan nasional adalah hasil nyata dari perencanaan terpadu.

Ia juga berharap kolaborasi seperti ini terus dipertahankan, bahkan ditingkatkan, di masa mendatang. “Keselamatan pemudik adalah prioritas. Jika sinergi terus diperkuat, kita bisa menciptakan sistem lalu lintas nasional yang benar-benar berkeselamatan,” tegasnya.

Kesuksesan Operasi Ketupat 2025 tak hanya menjadi prestasi teknis, tetapi juga cerminan kepedulian negara terhadap warganya. Dengan kelancaran dan keselamatan yang terjaga, masyarakat bisa merayakan Lebaran dengan penuh ketenangan hingga kembali ke rutinitas sehari-hari. (*)