Jakarta, FajarHarapan.id – Anggota Komisi XII DPR RI Rocky Candra menyoroti dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dari pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Merangin, Kerinci, Provinsi Jambi.
Ia menyampaikan keluhan masyarakat di kampung halamannya di Kerinci pada rapat bersama Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol di ruang Komisi XII DPR RI, Rabu (5/2/2025).
“Saya beberapa minggu ini banyak sekali mendapatkan WhatsApp dari saudara-saudara saya di Kerinci. Batang Merangin sedang ada pembangunan PLTA oleh PT Kerinci Merangin Hidro dan di sana banyak sekali kerusakan lingkungan. Sungai-sungai banyak yang kering. Saya mohon jajaran Pak Menteri turun langsung ke lapangan dan memeriksa ini, karena masyarakat di Batang Merangin sudah sangat resah,” kata Rocky.
Dampak buruk yang disebutkan bukan hanya menyusutnya debit air sungai. Rocky juga menyoroti penggunaan dinamit dalam proyek tersebut, yang diduga memperparah kondisi lingkungan serta menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Tak hanya itu, ia mengingatkan bahwa pada awal tahun 2024 lalu, Kerinci mengalami banjir terparah dalam sejarahnya. Menurutnya, bencana itu berkaitan erat dengan pengerukan batu di hulu oleh galian C yang digunakan untuk pembangunan PLTA di hilir.
“Di hulu Kerinci, sungai-sungai yang berfungsi sebagai penahan arus justru dikeruk, batunya diambil untuk pembangunan PLTA. Akibatnya, banjir besar terjadi. Ini adalah dampak nyata yang tidak bisa kita abaikan,” tambahnya.
Rocky mendesak pemerintah, terutama Kementerian Lingkungan Hidup, agar segera mengambil tindakan konkret. Ia meminta agar ada investigasi menyeluruh terhadap aktivitas proyek PLTA yang diduga merusak keseimbangan ekosistem dan mengancam keselamatan warga.
“Saya mohon dengan sangat Pak Menteri atau jajaran terkait segera turun langsung ke Kerinci dan memeriksa semua ini. Masyarakat di kampung halaman saya ingin tidur dengan tenang, tanpa dihantui ancaman banjir dan rusaknya lingkungan,” kata Rocky tegas. (al)