Jakarta — Memperhatikan odometer dengan cermat sangat penting bagi calon pembeli mobil bekas untuk mengetahui sejauh mana kendaraan telah digunakan. Odometer yang menunjukkan jarak tempuh asli dapat menjadi indikasi kondisi mobil secara keseluruhan.
Sayangnya, ada beberapa pihak yang memanipulasi angka odometer untuk menaikkan harga jual mobil bekas. Agus, pemilik bengkel Auto Haus di Jakarta, menjelaskan bahwa praktik manipulasi angka odometer sering dilakukan untuk menipu calon pembeli.
“Contohnya, jika sebuah mobil menunjukkan jarak 30.000 km, tetapi setir dan pedalnya terlihat sudah aus, ini bisa jadi tanda adanya pengurangan kilometer,” katanya.
Agus juga menyarankan agar memeriksa riwayat servis kendaraan. Menurutnya, buku servis yang teratur dapat menjadi acuan untuk menentukan apakah kilometer tersebut asli atau tidak. Mobil yang sering diservis biasanya memiliki catatan kilometer yang konsisten setiap tahunnya. Selain itu, pengecekan pada odometer digital juga sangat dianjurkan, terutama untuk mobil keluaran terbaru.
“Walaupun ada perubahan, rekam jejak kilometer biasanya tersimpan dalam sistem komputer mobil. Pengecekan ini sebaiknya dilakukan di bengkel yang terpercaya dan mampu memindai data tersebut,” tambah Agus.(des*)