WASHINGTON DC – Sebanyak 600 wartawan yang berbasis di Amerika Serikat pada Jumat (10/11/2023) menandatangani surat terbuka mengecam liputan media Barat terkait konflik antara Israel dan Palestina.
Dalam pernyataan surat terbuka pada Jumat malam, para wartawan menyatakan kekejutan mereka terhadap pembantaian rekan-rekan mereka dan keluarga oleh militer dan pemerintah Israel. Mereka mendesak penghentian kekerasan terhadap jurnalis di Gaza dan menyerukan kepada pemimpin redaksi Barat agar berhati-hati dalam meliput tindakan kejam Israel terhadap warga Palestina.
Para penandatangan surat terbuka ini meyakini bahwa media Barat memiliki tanggung jawab dalam menyebarkan retorika tidak manusiawi yang digunakan untuk membenarkan pembersihan etnik terhadap warga Palestina oleh Israel. Mereka mendesak rekan-rekan mereka di seluruh dunia untuk menggunakan istilah yang tepat dan didefinisikan oleh organisasi hak asasi manusia internasional, seperti “apartheid,” “pembersihan etnik,” dan “genosida,” untuk menggambarkan kekerasan yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.
Pada 7 Oktober, gerakan pejuang Hamas melancarkan serangan roket besar-besaran dari Jalur Gaza yang disebut “Operasi Banjir al-Aqsa,” menewaskan 1.400 orang Israel dan menawan lebih dari 200 orang lainnya. Balasan dari pasukan zionis termasuk blokade total terhadap Jalur Gaza, rumah bagi lebih dari 2 juta orang, serta pemutusan pasokan air, makanan, dan bahan bakar ke wilayah Palestina itu. (des)