Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan langkah-langkah strategis Indonesia dalam kanca global melalui prinsip politik non blok. Menurutnya, pendekatan ini membuat Indonesia diterima dengan baik oleh negara-negara besar di dunia.
Dalam keterangannya melalui akun Instagram pada Sabtu (18/11/2023), Luhut menyatakan bahwa Indonesia menjalin hubungan baik dengan Amerika Serikat (AS) dan China, tanpa meninggalkan prinsip kepentingan nasional yang harus tetap terlindungi.
“Ya kita ke kiri, kanan, ya baik-baik saja. Ke China baik, ke Amerika juga baik, sepanjang national interest kita juga terlindungi, as simple as that,” ungkap Luhut.
Menteri Luhut menegaskan bahwa Indonesia tetap mempertahankan hubungan yang baik dengan negara-negara besar di dunia. Baru-baru ini, utusan Presiden Amerika Serikat, termasuk John Kerry, utusan khusus Presiden AS untuk Iklim, melakukan kunjungan ke Singapura dan bertemu dengan Luhut.
Dalam pertemuan tersebut, Luhut menyampaikan bahwa Indonesia selalu berkomitmen untuk membela kepentingan nasionalnya, terutama dalam pemanfaatan sumber daya alam (SDA) untuk kesejahteraan di dalam negeri.
Dalam konteks kerjasama bilateral, Indonesia dan AS baru-baru ini mencapai kesepakatan mengenai critical mineral agreement (CMA). Kesepakatan ini memungkinkan AS menggunakan produk turunan biji nikel Indonesia untuk memenuhi kebutuhan kendaraan listriknya.
Luhut juga menekankan komitmen Indonesia dalam menghadapi perubahan iklim dengan memanfaatkan rumput laut. “Saya juga jelaskan ke John Kerry, lihat sekarang, rumput laut, ya kita mau bikin itu jadi bagian dari penanganan climate change,” ujar Luhut.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Indonesia terus membuktikan bahwa prinsip politik non bloknya menjadi kunci untuk tetap relevan dan diterima di tingkat global, menjaga kepentingan nasional, serta memberikan kontribusi positif dalam isu-isu global.(BY)
