Investasi USD15 Miliar dari Exxon Mobil Akan Dongkrak Infrastruktur dan Energi Terbarukan Indonesia

Presiden Jokowi bawa oleh-oleh dari Exxon Mobil.
Presiden Jokowi bawa oleh-oleh dari Exxon Mobil.

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan pertemuan strategis dengan Chairman Exxon Mobil Corporation, Darren Woods, untuk membahas rencana investasi besar-besaran senilai USD15 miliar dari perusahaan migas global tersebut ke Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa fasilitas Carbon Capture and Storage (CCS) dari Exxon akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Selain itu, kompleks petrokimia yang direncanakan juga akan menjadi salah satu yang paling canggih di dunia.

“Fasilitas CCS akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, dan kompleks petrokimia Exxon akan menjadi salah satu yang tercanggih di dunia,” ujar Presiden Jokowi.

Baca Juga  PT PIL Kunjungi Dirjen PDSPKP dalam Agenda Challenge “Tingkatkan Produk Ekspor dari Indonesia”

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, setelah pertemuan, menjelaskan bahwa kilang petrokimia hijau yang akan dibangun oleh Exxon di Indonesia akan menjadi salah satu yang tercanggih di dunia. Hal ini menandakan komitmen Exxon Mobil dalam mendukung pengembangan infrastruktur dan industri petrokimia yang lebih ramah lingkungan.

Presiden Jokowi, dalam upayanya meningkatkan investasi sektor energi, terus mendorong realisasi investasi Exxon Mobil Corporation. Beliau juga mengundang Exxon Mobil untuk berinvestasi di bidang energi baru dan terbarukan, sejalan dengan visi pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil.

Baca Juga  Konflik Israel-Hamas Mempengaruhi Ekonomi Global dan Memicu Boikot 15 Produk Israel

“Pemerintah sangat terbuka untuk kolaborasi dalam pengembangan energi terbarukan. Kami mengundang Exxon Mobil untuk berinvestasi di bidang ini serta berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur hijau, termasuk di kawasan Indonesia Nusantara (IKN),” tambah Presiden Jokowi.

Investasi sebesar USD15 miliar ini diharapkan tidak hanya akan mendongkrak sektor migas dan petrokimia, tetapi juga akan memberikan dorongan besar terhadap pembangunan infrastruktur hijau dan proyek-proyek energi terbarukan di seluruh Indonesia. Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.(BY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: