Pasaman, fajarharapan.id – Dalam upaya menjadikan Pemilu yang berkualitas dan menghasilkan pemimpin yang berkualitas, KPU dan Bawaslu diminta untuk secara aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Tujuannya agar masyarakat menjadi lebih berani dalam melawan kecurangan dalam Pemilu dan praktek politik uang.
Plt Bupati Pasaman, Sabar AS, menyampaikan pesan ini saat meluncurkan Kampung ‘Zero’ Politik Uang Nagari Aia Manggih Selatan di Lapangan Olah Raga Jorong Ambacang Anggang, Lubuk Sikaping, Selasa (7/11/2023).
Sabar mengajak masyarakat Pasaman untuk bersikap tegas melawan praktek politik uang yang mungkin terjadi pada Pemilu 2024, yang tahapannya telah dimulai tahun ini. Ia menekankan pentingnya pemilihan yang bijak, karena keputusan masyarakat dalam lima menit di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dapat berdampak selama lima tahun ke depan.
Bupati juga menekankan bahwa kesuksesan Pemilu bukan hanya tanggung jawab KPU, Bawaslu, atau pemerintah, melainkan membutuhkan dukungan dari seluruh pihak, termasuk tokoh masyarakat, pemuka agama, pemuda, dan semua pemangku kepentingan. Ia mengakui bahwa tantangan untuk mewujudkan pemilu bersih, jujur, dan adil cukup besar, mengingat adanya politik transaksional dan praktik jual-beli dalam pemilu-pemilu sebelumnya.
Sabar AS juga mengingatkan masyarakat untuk tidak apatis, karena masa depan bangsa tergantung pada keputusan mereka dalam memilih pemimpin yang mencintai dan dicintai oleh rakyatnya.
Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipatif Masyarakat, dan Humas Bawaslu Pasaman, Rini Juita, MA., menyampaikan bahwa tahapan Pemilu legislatif dan pilpres sudah dimulai, dan kampanye akan dimulai pada tanggal 28 November hingga 10 Februari 2023. Rini Juita mengakui bahwa Bawaslu membutuhkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu, karena jumlah petugas Bawaslu terbatas.
Rini mengajak masyarakat untuk aktif dalam pengawasan partisipatif melalui Kampung Pengawasan Partisipatif berbasis masyarakat. Selain itu, ia mengingatkan bahwa mulai tanggal 3 hingga 27 November 2023, kampanye dan pemasangan alat peraga kampanye dilarang. Masyarakat diminta untuk melaporkan pelanggaran selama periode ini.
Bawaslu Pasaman menyediakan waktu dan tempat bagi masyarakat yang ingin melaporkan atau berdiskusi tentang Pemilu. Tagline mereka adalah “Bersama Masyarakat Awasi Pemilu, dan bersama Bawaslu Tegakan Pemilu.”
Rini Juita juga mengapresiasi kehadiran Bupati Pasaman dalam setiap kegiatan sosialisasi dan tahapan Pemilu, mengingat Pasaman merupakan satu-satunya daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Barat yang aktif dalam mendukung Pemilu bersih.
Acara diakhiri dengan pemukulan gendang oleh Bupati Sabar AS, serta pembacaan deklarasi Kampung Pengawas Pemilu yang mencakup empat poin, yaitu mewujudkan Pemilu yang LUBER (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia), jujur, aman, tertib, damai, berintegritas, tanpa hoaks, politisasi suku, dan politik uang, serta mewujudkan pengawasan Pemilu partisipatif oleh masyarakat dan dorongan kepada masyarakat untuk melaporkan dugaan pelanggaran Pemilu. (spa)