Jakarta – Makanan cepat saji atau fast food dikenal sebagai makanan yang memiliki reputasi buruk karena kandungan tinggi lemak jenuh, natrium, dan gula. Terlalu sering mengonsumsi fast food juga dikaitkan dengan peningkatan risiko terhadap berbagai penyakit. Namun, apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh kita jika kita makan fast food setiap hari?
Mengonsumsi makanan cepat saji sesekali mungkin tidak menjadi masalah besar. Namun, situasinya berbeda jika kita rutin mengonsumsi fast food seperti burger, donat, kentang goreng, atau pizza setiap hari tanpa memperhatikan asupan makanan bergizi.
Mengonsumsi fast food secara teratur dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan, terutama jika pola makan secara keseluruhan tidak mencakup asupan sayur, buah, protein tanpa lemak, biji-bijian, dan lemak sehat yang cukup.
Rachel Gargano, seorang ahli diet di Top Nutrition Coaching yang dikutip oleh Livestrong, menjelaskan, “Fast food diciptakan untuk menjadi pilihan makanan yang cepat, nyaman, dan terjangkau bagi mereka yang sedang dalam perjalanan. Namun, banyak orang sekarang mengonsumsi fast food secara lebih sering daripada seharusnya.”
Sebuah survei yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) pada tahun 2018 menemukan bahwa sekitar 37 persen orang dewasa mengonsumsi fast food pada hari tertentu.
“Masalahnya adalah industri fast food sengaja merancang makanan mereka agar terasa lezat dengan tambahan garam, lemak, dan gula, serta aroma yang menggoda, sehingga kita cenderung untuk kembali lagi,” kata Gargano.
“Geliat industri untuk menawarkan opsi lebih sehat memang ada, tetapi banyak fast food masih mengandung lemak, garam, dan gula dalam jumlah yang tinggi tanpa disadari. Hal ini membuat sulit bagi kita untuk membuat pilihan yang baik ketika makan di restoran cepat saji.”
Dampak Konsumsi Fast Food Setiap Hari pada Tubuh
Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin terjadi pada tubuh jika kita mengonsumsi fast food setiap hari:
Masalah Pencernaan
Mengonsumsi fast food yang kaya akan gula, garam, lemak jenuh, bahan pengawet kimia, dan karbohidrat sederhana dapat menyebabkan peradangan kronis pada usus, yang pada akhirnya dapat menimbulkan gejala seperti diare, sembelit, kembung, dan gas.
Peningkatan Tekanan Darah
Fast food mengandung banyak garam. Konsumsi natrium berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan stroke.
Risiko Serangan Jantung
Lemak jenuh dalam fast food dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dan menyebabkan penumpukan pada dinding arteri, yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Peningkatan Risiko Diabetes Tipe 2
Asupan tinggi lemak trans, lemak jenuh, gula, dan karbohidrat dalam fast food dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
Risiko Kanker
Makanan cepat saji dapat mengandung bahan kimia seperti ftalat, yang dapat terkait dengan risiko kanker dan masalah kesehatan lainnya.
Jerawat dan Masalah Kulit
Asupan fast food yang kaya lemak dan karbohidrat olahan dapat menyebabkan lonjakan gula darah, yang dapat memicu munculnya jerawat.
Jadi, penting untuk mengurangi konsumsi fast food demi menjaga kesehatan tubuh kita. Makanan seimbang yang kaya akan nutrisi tetap menjadi pilihan terbaik untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan. (des)
