Bengkulu Selatan, fajarharapan.id – Pemerintah Desa (Pemdes) Gunung Sakti, Kecamatan Manna Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu menggelar Nuzulul Qur’an, kegiatan dilaksanakan di Masjid Al-Muttaqin.
Antusias anak-anak warga Gunung Sakti mengikuti perlombaan keagamaan
Tradisi Islam, Nuzulul Qur’an terjadi pada 610 M, saat Nabi Muhammad menerima wahyu pertama dari Malaikat Jibrīl, sebagai awal dari turunnya ayat-ayat Al-Qur’an. Peristiwa ini terjadi di Gua Hira, di kaki Jabal Nur, dekat Makkah. Pendapat terkenal menyatakan bahwa peristiwa ini terjadi pada 17 Ramadhan.
Acara perlombaan keagamaan dihadiri, Kepala Desa Gunung Sakti beserta perangkatnya, pengurus Masjid, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta tokoh agama dan Jamaah Masjid Al-Muttaqin yang ada di sekitar.
Kepala Desa Gunung Sakti, Sahanudin, S.Pd kata sambutannya mengatakan, tanpa dukungan dari Jamaah, warga dan pengurus Masjid Al-Muttaqin kegiatan ini tidak akan berjalan dengan baik.
Kades, ketua Panitia perlombaan keagamaan, Wistin, Karta jaya, sekretaris panitia sama-sama memberikan penilaian
“Ucapan terima kasih kepada masyarakat Desa Gunung Sakti, Jemaah, Pengurus Masjid yang telah memberikan dukungan serta bantuan untuk kegiatan ini, sehingga peringatan Nuzulul Qur’an ini dapat terlaksana,” ujar kades Sahanudin, Jumat (14/4/2023).
Adapun kegiatan perlombaan keagamaan yang diadakan meliputi, lomba MTQ, lomba Azan, lomba pembacaan surat-surat pendek, lomba fashion show usia anak 7 tahun sampai 15 tahun.
Perlombaan Azan anak laki-laki
“Saya ucapkan terimakasih anak-anak antusias mengikuti perlombaan, artinya kecintaan anak-anak dari usia dini terhadap Al-Qur’an begitu tinggi, sehingga kita harapkan masyarakat, maupun generasi muda dapat memahami inti dari Nuzulul Qur’an ini, serta memahami isi dari Al-Qur’an itu sendiri. Al-Qur’an petunjuk bagi kehidupan yang dibawa oleh Nabi Muhammad untuk kita, Pedoman untuk kita dalam menjalani kehidupan,” terang kades.
Harapan kedepan kegiatan perlombaan ini tetap berlangsung setiap tahunnya dan menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk dan pegangan hidup, sebab Nabi Muhammad SAW berpesan kiranya kita sebagai umatnya untuk berpegangan pada Al-Qur’an dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Acara perlombaan keagamaan berjalan lancar.(*)
