![]() |
H. Aswandi SE |
Pekanbaru, fajarharapan.id - Sebagai kelompok mayoritas di tengah masyarakat, seyogianya petani menikmati tingkat kesejahteraan yang layak sesuai dengan standar-standar kemanusiaan yang ada.
Tapi faktanya, belum semua petani yang menikmati derajat kesejahteraan yang memadai, terutama yang bergerak di sub-sektor tanaman pangan. "Saatnya petani meninggalkan pola lama dan beralih ke mekanisasi pertanian," ujar H. Aswandi SE, Rabu (8/3/2023).
Menurut bakal calon anggota legislatif (bacaleg) DPR-RI di Pemilu 2024 ini, dengan mekanisasi selain bisa menghemat penggunaan lahan, hasil yang diperoleh juga berlipat ganda dibandingkan dengan cara-cara manual.
Aswandi yang akan maju melalui PDI Perjuangan ini lebih jauh mengatakan, saatnya proses alih teknologi dilakukan di sektor pertanian, terutama sub-sektor tanaman pangan. "Petani padi sawah itu orang yang paling berjasa. Karena merekalah kita tetap bisa makan," sambung Aswandi.
Bacaleg untuk DPR-RI dari Daerah Pemilihan Sumatera Barat Ii (Sumbar) II ini mengakui tidak mudah bagi sebagian besar petani --tidak terkecuali di Sumbar-- untuk pengadaan alat dan mesin pertanian (alsintan), karena keterbatasan kemampuan ekonomi mereka.
"Di sinilah sangat diperlukan intervensi pemerintah, termasuk para wakil rakyat yang akan memperjuangkannya di semua tingkatan lembaga legislatif, mulai dari tingkat kabupaten/kota sampai ke tingkat pusat," bebernya.
Menurut Aswandi, anggaran negara yang tertuang di APBN dalam setiap tahun anggaran mencakup nilai triliunan rupiah, yang dibagi ke semua kementerian teknis maupun non-teknis, termasuk ke Kementerian Pertanian.
"Saya pikir semua anggota dewan harus memiliki politicall will untuk mengangkat derajat kesejahteraan petani, antara lain dengan mengubah pola atau sistem pertanian dari manual ke mekanisasi sesuai perkembangan kemajuan di bidang iptek," katanya.
Aswandi bertekad, bila kelak terpilih menjadi anggota DPR-RI periode 2024-2029 produk Pemilu 2024, salah satu agendanya adalah memperjuangkan nasib petani. Antara lain melalui pengadaan alsintan dan pengadaan pupuk bersubsidi. (spa)